Serunya Outbound: Belajar di Alam Sekaligus Bersenang-senang di Parimas Pacet Mojokerto - kuratailmu

Selasa, 14 November 2024 sekolah kami mengadakan kegiatan outbound di Parimas pacet Mojokerto. Kegiatan ini diikuti dari jenjang 1 sampai 5. Sesuai jadwal kami berangkat pukul 07.00 pagi dari sekolah. Dress code outbound wajib adalah baju olahraga dan bersepatu.

Siswa-siswi diharuskan membawa baju ganti dikarenakan kegiatan diluar ruangan mengharuskan mereka bermain kotor bukan?. Perjalanan dari sekolah menuju lokasi outbound kurang lebih 2 jam dari Sidoarjo.

Siswa siswi tiap jenjang kelas memakai topi rimba berbeda warna. Berfungsi mengidentifikasi anak tersebut, karena kegitan outdor dengan lokasi lumayan luas para pembimbing tidak bisa mengenali dari kejauhan. Adanya topi rimba baik guru dan pendamping bisa dengan mudah mengenali siswa-siswa dari topi rimba yang dipakai. 

Apa Saja Kegiatan Outbound di Parimas?

Bermain panah

Hayo siapa yang perna bermain panah? Hihi saya belum pernah juga. Bermain panah itu kelihatannya mudah, namun saat pegang secara langsung ternyata nggak semuadah itu. Dibutuhkan ketelitian, kehati-hatian dan kefokusan agar anak panah bisa tepat sasaran.

Dari semua jenjang ada satu siswa yang anak panahnya hampir mendekati angka 10. Yaitu anak kelas 1, perempuan pula!!!. Dapat ditarik kesimpulan umur siswa kelas tidak jaminan lulus berkonsentrasi.

Dalam agama islam memanah jadi salah satu hal umat muslim harus bisa loh.

Bermain estafet air 

Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Kemudian berbaris memanjang ke belakang. Berbekal papan karet yang diatasnya diberi gelas ada airnya. Mereka harus bekerja sama dengan tenang untuk memindahkan gelas air tersebut.

Disini kerjasama anak-anak akan diuji apakah mereka bisa mengontrol kesabaran dan emosi kepribadian teman-temannya yang beraneka ragam.

Melukis celengan 

Handy craft melukis celengan. Disana sudah disipakan media celengan berbentuk dorameon, kuas dan cat warna. anak-anak melukis dengan warna dan contoh yang sudah disiapkan kakak-kakaknya. Tidak lupa bagian bawah celengan diberi label nama agar tidak tertukat nantinya.

Selesain melukis. Celengan dikeringkan dulu baru kemudian dipacking dalam kardus agar tidak pecah saat dibawa pulang nanti.

Bermain flying fox

Permainan yang ditunggu anak-anak. menurut aku bermain flying fox ini lebih menguji adrenalin. Mengontrol mental anak-anak saat melintasi tempat dari ketinggian. Bagi anak yang punya ketakutan baru menaiki tangga saja sudah tidak berani memulai permainannya.

Alhamdulilhnya jarak ketinggian permainan flying fox tidak seberapa tinggi untuk kategori anak-anak.

Review Outbound di Parimas

Aku merivew dari pertama kedatangan. Turun dari bis langsung disambut kakak-kakak pendamping. Kakak pendamping langsung membantu membariskan anak-anak menuju gerbang pintu masuk parimas. Namun sebelum masuk gerbang parimas ada sesi foto tiap jenjang kelas bersama guru pendamping.  

Selesai memasang gelang tiket pada anak-anak, langsung digiring ke bawah menuju tempat outbund untuk opening. Perkenalan dengan kakak pendamping, sambutan kepala sekolah, dan senam bersama.

ada hal sangat menarik bagiku. Kakak-kakak pendamping mengajarkan cinta lingkungan. Kakak pendamping membagikan air mineral gelas tiap baris. Nah tugasnya selesai minum, anak barisan belakag menyobek tutup atasnya kemudian ditumpuk dengan gelas anak di depannya begitu selanjutya berlanjut ke barisan depan.

Aku melihatnya hal seperti itu adalah tanggung jawab bersama. Karena kebiasannya adalah menaruh bekas minuman seenknya, dan yang membersihkan adalah petugas. Dengan adanya kegiatan saling tanggung jawab seperti ini pola fikir anak bisa sedikit berkembang soal kepedulian terhadap barang yang sudah diberikan padanya dan ada tanggung jawab untuk membereskannya.

Aku mikir pasti bakalan susah diterima anak-anak, secara disekolah mereka ini susah sekali diajak cinta lingkungan. Buang sampah masih sering sembarangan. Tapi tidak ada kata mustahil mengajarkan kepada mereka di tempat lain lewat orang lain. Apakah bersih tidak ada sampah? oh tentuk masih ada bekas sedotan, robekan plastik

Part selanjutnya saat makan siang. Makan siang sudah include disiapkan dari Parimas berupas nasi kotak. Menurutku oke sih walau kurang ramah lingkungan, tapi untuk kategori melayani anak seumuran sd kalo prasmanan bisa berantakan. Selama makan siang kakak-kaka yang mendampingin makan. Kalo biasanya saat jam makan tanggungjawab anak-anak diserahkan kembali ke gurunya tapi di Parimas tidak ah love you sekebon kakak. Para dewan guru bisa ikut makan siang bersama anak-anak.

Selesai makan anak-anak diajari saling bantu mengumpulkan sampah makanan dengan cara anak-anak tidak perlu berkeliaran mencari tempat sampah, cukup duduk ditempat menunggu giliran memasukkan sampah di kantong kresek besar dan tanpa berteriak memanggil-manggil.

Para pendamping outbound Parimas sudah expert dibidangnya melayani anak-anak SD. Dari membiaskaan anak-anak mengumpulkan tas ransel dan sepatu sesuai kelompok jenjang saat berada di aula. Menurutku baru kali merasakan outbound serasa dilayani sepenuh hati.

Hanya saja minusnya ada pada anak didik kami yang kurang terbiasa disiplin menajaga lingkungan, terbiasa celometan sana-sini, terbiasa teriak-teriak. hal tersebut menimbulkan beberapa kakak pendamping agak jengkel rupanya. Merasa instruksi yang berikan tidak diperhatikan dengan seksama karena anak-anak ribut dengan dirinya dan temannya.

Oh ya part paling ditunggu anak-anak berenang yeay. Yah meski gurunya juga ingin berenang tapi nggak dulu, melihat bocil berhamburan menuju kolam renang rasanya ikut puyeng. Kolam renang di waterpark sangat luas. Tersedia dari yang rendah sampai yang dalam, ada prosotannya juga.

Fyi kalau kalian mau datang ke Parimas untuk berenang bisa banget kok. Harga tiketnya Rp. 20.000 untuk weekdays dan Rp. 25.000 untuk wekeend. Murah banget bukan, coba saja Parimas Waterpark deket bisa belajar renang tiap hari.