Baru bulan kemarin guru se-Indonesia dirayakan siswa-siswinya. Betapa bahagianya ya para guru, pekerjaan dan pengabdian selama ini diapreasisi siswa-siswinya. Dibalik berita mengenaskan guru diketapel siwanya, guru dilaporkan orangtua diduga hanya menegur siswanya sampai berita guru memperkosa santrinya. Ada sedikit nafas lega dibenak para pendidik penerus bangsa tercinta ini.
Selamat hari guru 2024 untuk mereka yang merayakan dan dirayakan. Ups bukan satire tapi sesuai fakta fyp di tiktok pekan kemarin. Btw ikutan senang dan bangga melihat guru-guru dirayakan oleh siswinya diberi hadiah, surprice ucapan kasih sayang. Yah meski setelah hari itu bukan berarti besok guru tidak bisa marah karena ulah chaos siswa-siswinya.
Bagaimana sih merayakan hari guru? Memberi kado ke guru yang disuka? Atau guru berinisatif memberikan hadiah ke anak-anak sebagai reward kesadaran bahwa saling membutuhkan dan belajar bersama? Atau memberi ucapan surat ke guru itu sudah cukup?.
Banyak sekali respon yang didapat saat ditanya merayakan hari guru!. Emang perlu dirayakan?
Perlu. Pekerjaan guru memiliki resiko lebih rendah dibanding pekerjaan kontraktor. Nah itulah dianggap remeh apalagi gajinya rendahnya bukan main. Apalagi guru ngaji, malah tidak dianggap keberadaannya.
Fyp pekan kemarin adalah respon dan ekspresi guru bukan wali kelas atau guru mata pelajara saat hari guru. Disaat walas lainnya membawa berbagai buket, hadiah, sedang di meja guru mapel cukup satu snak jajan + kopi alhamdullillah. Hal itu menuai komentar panas dan pedas. Ada yang mendukung gerakan tidak memberi hadiah biar adil. Sebagian berkomentar itu apresiasi ke guru anak kita dsb.
Nggak pernah habis pro kontra menjelang hari guru tiap tahun seperti ini. Masyarakat oh masyarakat. Katanya gratifikasi lah, katanya menyusakan wali murid lah, bikin guru lainnya iri hati lah. Ini yang dikasih kado profesinya guru. Lah apa kabar pak Bupati dikasih hadiah uang sekoper diam aja tuh.
Sekolah mempunyai kebijakan dan wewenang penuh merayakan hari guru atau tidaknya. Kendalinya ada di kepala sekolah. Bila sekolah mengizinkan memberikan hadiah kepada wali kelasnya, ya itu resikonya. Guru wali kelas sering interaksi intesif dengan wali murid. Sedang guru mata pelajaran tidak sesering guru wali kelas. Yah resikonya guru walas saat hari guru kewalahan bawa kado dari siswa-siswinya.
Memang beberapa sekolah menekankan aturan tidak boleh hadiah ke guru. Contohnya guru di Jepang.
Alangkah baiknya masing-masing individu punya rasa toleran antar sesama. Menghargai guru lain yang tidak mendapatkan salah satu cara tidak pasang status di snap whatsapp, menjaga hati yang lainnya berkahnya lebih melimpah. Mengungkapkan terima kasih lewat jalur pribadi cukup.
Ah lebay nggak siap mental!. Hey yang berkomentar seperti itu pernah mengenyam bangku pendidikan kan?. Tahu maknanya hablum minannas kan bertujuan menjaga perasaaan orang lain sama artinya menjaga ukhuwah persaudaraan.
Gitu ya pemirsa. Hiatus itu boleh kok tidak dilarang. Zaman sekarang pamer itu nomor satu dengan dalih personal branding. Canda ya kawan.
Buat kamu yang tidak dirayakan tidak usah bersedih! Mulai dari kamu yang merayakan, kamu berhak bahagia dengan kreasimu sendiri. Ada banyak cara guru memilih memulai merayakan hari guru sendiri dengan:
- Memberi setangkai bunga dan kue untuk rekan sejawat
- Memberi kado kebutuhan rumah tangga untuk kepala sekolah
- Membawa makanan untuk dimakan bersama di sekolah
- Membawa kado untuk ditukar bersama rekan sejawat di sekolah
Ingat! hari guru bukan ajang meminta hadiah kepada siswa-siswinya. Itu yang mencoreng marwah seorang guru. Hari guru bukan sekadar perayaan, tapi refleksi bersama warga sekolah. Apakah sudah menanamkan secara utuh hakikat seorang guru? Apakah sudah menjadi guru yang waras untuk diri sendiri dan siswa-siswinya? Apakah diri ini sudah layak dipanggil guru meski ucapan sering mbreset? Apakah sudah menambah wawasan setiap hari sebagai guru? Dan lain sebagainya.
Apakah sudah menjadi contoh yang baik bagi siswa siswinya. Dimulai dari hal kecil saja. Tidak boleh datang terlambat itu berlaku untuk semua warga sekolah kan? Bukan peraturan siswa-siswinya kan? Tapi kalo guru izin terlambat ada sanksinya nggak tuh?
Tulisan yang sangat menarik dan penuh makna!
BalasHapusDimana penjelasannya memperluas pemahaman tentang pentingnya respon 'InshaAllah' dalam konteks budaya dan agama. Terima kasih ya kak sudah berbagi insight baru bagi saya!
Hmmm jadi keingat guruku di sana. Sudah lama gak ketemuan sama para guru mulai dari sd sampe smk, hheheh...
BalasHapusNewsartstory
Iya benar hari guru perlu dirayakan, biar makin semangat ngajarnya. Apresiasi itu penting! Kemarin keponakan ku buat prakarya buat hari guru di kelasnya~
BalasHapusSelamat hari guru, semoga jadi guru yg profesional dan selalu berkembang demi muridnya
BalasHapusSaya senang sekali dengan ramainya perayaan hari guru. Anak bangsa bisa cerdas lewat pendidikan para guru, SDM juga meningkat karena peran mereka. Perayaan adalah bentuk apresiasi dan juga memberikan semangat kepada para guru.
BalasHapusApalagi mengingat masih banyak sekali guru yang belum disejahterakan secara materi, minimal lewat perayaan ini.
jadi guru di Indonesia ini memang serba salah yaa. gajinya kecil trus pas orang tua inisiatif ngasih hadiah eh malah diributin sana sini. padahal guru adalah orang yang sangat berjasa dalam memberikan ilmu untuk anak-anak kita. pemerintah juga nih kok bisa-bisanya tidak memberikan gaji yang besar pada guru sementara buat anggota dewan yang kadang sudah kaya gajinya gede bener
BalasHapusMemang agak dilemma ya mbak. Di satu sisi, ada keharuan dan apresiasi yang tulus dari siswa kepada guru. Di sisi lain, terdapat juga kontroversi terkait pemberian hadiah, etika, dan perbandingan dengan profesi lain. Overall, aku suka dgn mulai tersebarnya apreasiasi thp para guru.
BalasHapusDi kelas anakku para orang tua antusias menyambut hari guru. Agar tidak memberatkan kami mengambil uang kas untuk membeli kado yang telah disepakati sebelumnya. Hihi.
BalasHapusSebagai panutan di lingkungan sekolah, guru juga harus konsisten dengan nilai-nilai yang diajarkan. Hal-hal sederhana seperti tidak datang terlambat, berbicara sopan, dan bertindak profesional adalah contoh konkret yang menunjukkan integritas seorang guru.
BalasHapusKalau saya setuju dengan apresiasi terhadap guru salah satunya dengan peringatan Hari Guru yang nantinya jadi pengingat jasa guru bagi murid dan orang tua.
BalasHapuspenghormatan dan penghargaan guru di Indonesia masih sangat minim, baik secara materil maupun non materil, semoga tidak menyurutkan semangat para guru dalam perjuangan pendidikan bangsa ini
BalasHapusSetuju banget, hari guru tetap penting dilakukan, ini bukan untuk gurunya saja, tapi juga untuk mengajarkan respect dan empati kepada muridnya. Gimana sih sulitnya mendidik itu, apalagi untuk usia-usia PAUD, SD, guru benar-benar harus sabar. Sehingga anak perlu berempati dan respek terhadap ibu bapak gurunya....
BalasHapusGuru adalah pelita bagi kita yang pengorbanannya sungguh luar biasa. Merayakan hari guru perlu untuk mengapresiasi dedikasi mereka yg sudah mencerdaskan bangsa. Semoga semua guru hidup berkah dan sejahtera. Aamii
BalasHapusSehat2 selalu bapak dan ibu guru seluruh indonesia. Dulu di sekolah molly gak ada perayaan untuk hari guru. Tapi molly sokongan kado ultah bareng temen2
BalasHapusSetuju kak, momen Hari Guru jadi pengingat bahwa peran guru amat berarti untuk perkembangan pendidikan kita ya. Semoga banyak kemajuan yang terjadi dan hubungan harmonis antara guru dan siswa
BalasHapusPeringatan Hari Guru Nasional menjadi momentum penting untuk mengingat bahwa jasa guru sangat besar untuk kemajuan bangsa ya mbak
BalasHapusmemang selalu pro dan kontra ya, tapi emang kembali ke niatnya masing - masing ya dan kadang jadi beban guru juga. tapi menurut saya pribadi, dibanding budaya ngasih gift tiap tahun di hari guru kek gini, better kesejahteraan guru lebih ditingkatkan, menurut saya itu esensi penting dari menghargai dan menghormati profesi guru dibanding euphoria peringatan hari guru yang hanya dilakukan satu tahun sekali.
BalasHapusSelamat Hari Guru Nasional.
BalasHapusSemoga pendidikan di Indonesia menemukan zona nyaman mereka sendiri yang bisa memberikan sinergi sertaa ruang terbaik agar dunia pendidikan menjadi lebih baik.
Memang masih sedih yaa.. kalau melihat kesejahteraan para guru ini.
Di kota besar aja masih ada yang gajinya jauh dibawah UMR. Apalagi yang pengabdiannya di desa atau wilayah pelosok.
Semoga ini juga yang menjadi concern Pemerintah saat ini.