Memasuki bulan Agustus berbagai event bermunculan dengan dalih memeriahkan hari kemerdekaan bangsa. Warga di kampung atau perumahan sibuk menghias jalan-jalan menuju desa atau gang, dari mulai mengecat paving, memasang atribut kemerdekaan di kanan kiri jalan. Paling familiar atribut kemerdekaan adalah lampu kelap kelip kemerdekaan terpasang di depan rumah.
Belum lagi momentum kemerdekaan sebagai ajang promo gila-gilaan bagi pelaku UMKM dan usaha franchise. Yes diskon, para pelaku usaha pandai melihat situasi bahwa orang Indonesia gampang terpengaruh soal belanja diskon yang digabungin dengan event tertentu. Apa ini sama dengan menjual kemerdekaan dalam bentuk berbeda?.
Kenapa setiap Agustus identik kegiatan lomba, karnaval, jalan sehat?. Apakah kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan di bulan lain. Berdasarkan sumber kegiatan lomba, karnaval, jalan sehat adalah warisan dari orang terdahulu....
Rasanya dalam satu bulan full kegiatan plus full iuran sana sini. kalau sudah masuk Agustus baru aja gajian, sudah dibombardir iuran kegiatan kampung. Dimulai dari acara bari’an H-1 malam kemerdekaan. Hari dimana disebut hari gang buntu se Indonesia. Tiap RT pasti membuat blokade menutup gang jalan untuk melakukan doa bersama mendoakan para leluhur dan para pahlawan. iuran tumpeng, iuaran lomba, iuran karnaval masyaAllah tumpah ruah kegiatan dalam sebulan. Belum lagi yang jadi panitia, jam istirahatnya pasti berkurang banget.
Sebenarnya makna kemerdekaan harus dibalut dengan perlombaan, karnaval dan jalan sehat? Menurut Undang-undang 1945 tertulis bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan.
Namun faktanya negara kita tidak baik-baik saja. Sudah banyak headline berita menunjukkan kemerosotan sistem pemerintah, ekonomi bahkan dunia pendidikan. Apakah kita benar-benar sudah lepas dari penjajahan? Tidak kawan. Penjajahan model sekarang lebih halus tapi langsung menusuk.
Sebelum bendera merah putih berkibar rakyat Indonesia dalam kondisi keterpurukan. Tidak bisa merasakan pendidikan, hidup dalam bayang-bayang kematian, perempuan jadi suguhan lelaki para penjajah. Setelah merah putih berkibar penjajahan sudah pergi diganti dengan penjajahan antar sesama masyarakat dalam negri sendiri.
Buka mata kita sama-sama penjajahn sekarang itu beragam. Merdeka selamanya bukan Agustus saja. Bulan merdeka memang Agustus tapi jiwa kemederkaan tiap tahun harus bertambah. Bukan berarti kita semua menjadi cinta negara di bulan Agustus saja. Ambil contoh atribut kemerdekaan terpasang meriah di bulan Agustus, masuk bulan September semua atribut dilepasi karena agustusan sudah selesai.
Memaknai merdeka tidak hanya sebatas memeriah dalam momentum agustusan setelah itu selesai. Merdeka sesungguhnya adalah melawan hal-hal yang bertentangan dengan keadilan, kemanusiaan dan syariat agama. Semua harus dilakukan bersama-sama dan bahu membahu sesuai dengan karakter yang tertaman dalam sila pancasila.
Merdeka Dari Korupsi
sumber kompasTV
Kosakata lain dari mencuri. Kenapa sih headline berita orang-orang besar kalau kena kasus merugikan jutaan bahkan trilyunan uang negara sebutnya korupsi bukan maling?. Sedangkan rakyat kecil blak-blakan disebut mencuri. Semacam ada tumpang tindih. Orang berkuasa punya banyak perlindungan bila terkena kasus, sedangkan orang kecil jangankan membela, kadang mencuri untuk menyambung hidup itupun hukumannya lebih mengenaskan daripada koruptor ratusan milyar.
Masalah korupsi dimulai dari lingkup kecil. Misalnya RT RW, setiap kegiatan pasti ada iuran dana kegiatan, berbeda dari iuran bulanan. Dana yang terkumpul dari semua warga berjumlah sekian digunakan sekian. Penjelasan uang digunakan untuk apa setelah kegiatan, tidak pernah dijelaskan kepada warga. Hal itu membuat warga bespekulasi tidak-tidak, apa benar semua itu habis dalam satu kegiatan? Apa benar dana habis full untuk kegiatan, tidak ada bagi-bagi uang oleh pengurus?.
Itu terjadi tidak sekali dua kali, sudah berjalan satu tahun. Apakah itu bisa dinamakan korupsi?
Merdeka dari Kebiasaan Buruk
Terlambat satu dari contoh kebiasaan buruk orang indonesia. Entah terlambat dalam pekerjaan atau terlambat kegiatan, bila sudah melewati aturan yang sudah dibuat masuk kategori telat. Dilansir dari Live Science, kebiasaan terlambat dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya persepsi waktu, manajemen waktu, dan kepribadian.
Penelitian Siper tahun 2017 mendapati kemungkinan seseorang familiar dengan suatu tempat, makin besar kecenderungan menyepelekan waktu tempuh ke tempat tersebut.
Peneliti Michael M Roy dan Nicholas Js Christenfeld memperkirakan, orang membuat perkiraan durasi pengerjaan sesuatu berdasarkan pengalaman sebelumnya, namun ingatan dan persepsi tidak selalu akurat akhirnya salah estimasi waktu siap-siap.
Grace Pacie, penulis Late! A Timebender’s guide to why we are late and how we can change, menyebut orang yang selalu datang terlambat merasanya bisa tepat waktu saat terpepet waktu. Ada dampak negatif yang didapat secara langsung bila terlambat datang.
Hayo yang masih punya persepsi halah paling gak tepat waktu dimulainya, datang agak telat saja. Aku yakin persepsi diatas hampir ada di setiap kegiatan. Membudiaya terlambat hampir seluruh kegiatan membuat seseorang jengkel bila datang tepat waktu, karena harus menunggu yang lainnya meski jam undangan sudah lewat.
Orang yang terlambat & mempunyai karakter gak ada lo gak rame bakal terutupi bahkan termaafkan oleh seseorang yang datangnya sesuai jam tapi tidak pandai menarik perhatian.
Sudah tahun 2024 etika terlambat masih melekat dimanapun lokasi dan profesinya. Sekelas guru yang mengajarkan peraturan tidak boleh datang terlambat pada siswa-siswinya masih sering secara sadar atau tidak sengaja terlambat datang dengan berbagai alasan. Share dong di tempat kalian banyak yang terlambat atau tidak!!
Lagi membayangkan saat upacara kemederkaan 17 Agustus 1945 dulu ada yang terlambat datang nggak ya?
Merdeka Tertib Lalu Lintas
sumber bincangsyariah.com
Negara sudah membuat aturan. untuk bisa mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya harus mempunyai Surat Izin Mengemudi yang dikeluarkan kepolisian negara. Betul sudah dijalankan. fakta di lapangan adalah banyak pengendara tidak ber-etika tertib lalu lintas. Menyerobot marka jalan, menyerobot traffict liht, melawah arah, bahkan tidak sopan saat berkendara. Lebih parahnya tidak sabar menunggu palang pintu kereta api terbuka, saat berhenti semua jalur diisi pengendara saat palang terbuka seperti mau balapan motor.
Minimal taat berkendara bila ada pak polisi di pinggir jalan itu katanya. Memakai helm saat berkendara dulu masyarakat susah diinformasikan. Setelah banyak kejadian kecelakaan motor tanpa menggunakan helm mengakibatkan kepala terluka parah. Fungsi memakai helm untuk melindungi keselamatan pengendara bia terjadi kecelakan sewaktu-waktu, bagian kepala masih bisa terselamatkan.
Kewajiban siapa mengajarkan tata tertib berlalu lintas? Lebih tepatnya kewajiban keluarga dan lapisan masyarakat. Sebelum seseorang bisa berkendara di jalan raya yang mengajari dan memberikan pemahaman pertama adalah orangtua. Nah kalo orangtuanya mendapatkan Surat Izin Mengemudi dengan cara suap tanpa mengikuti ujian SIM, apa bisa mengajarkan aturan lalu lintas ke anaknya?
Satu lagi hal krusial terjadi di jalan raya yakni tidak saling pengertian berkendara saat hujan. Bisa dirasakan terkena cipratan genangan air padahal mau berangkat ke kantor. Ini termasuk etika berkendara, tidak melulu soal marka lalu lintas. Berempati sesama pengendara di jalan raya perlu ditanamkan sedari dini.
Merdeka Finansial
sumber nasionalkontan.com
Ini harapan semua orang merdeka bulan Agustus merdeka juga dompet pribadi wkwk. 2024 harga kebutuhan pokok merangkak naik ugal-ugalan. Biaya pendidikan semakin mahal tapi kenaikan gaji minim. Kita ini masayarakat mandiri dan taat aturan. Contohnya beli sepeda motor, rumah atau tanah pakai uang pribadi tapi juga bayar upeti ke pemerintah supaya barang yang dibeli bisa legal digunakan. Lucu ya negri ini.
Berusaha merdeka finansial dengan gaji pas-pas harus disyukuri. Jungkir balik pulang kerja harusnya istirahat malah bikin usaha sampingan agar dapur tetap ngebul stabil.
Merdeka itu kita bersama yang menciptakan. Merdeka tidak dirayakan di bulan Agustus. Merdeka merasakan hidup tanpa gangguan, merdeka tanpa hutang, merdeka dengan pemikiran positif. Bila memakanai lebih dalam kemerdekaan adalah soal menyikap dan cara bertindak masyarakat sesui dengan aturan yang telah disepakati.
Baik itu kemerdekaan dalam keluarga, kemerdekaan di sekolah, tempat kerja dan di masayarakat. Kemerdekaan itu menyeluruh tidak sebelah pihak, tidak memandang kaya miskin, ras, suku dan agama. Yuk mulai sekarang kita tanamkan kemerdekaan sesunguhnya dalam kehidupan pribadi dan sosial. Share hal kecil yang bisa kita lakukan, tunjukkan warga negaara indonesia menjunjung kedaulatan melalui aksi-aksi dimulai dari rumah.
Kadang sedih juga rasanya kalau melihat anak-anak yang masih kecil-kecil sekarang jarang sekali diajarkan tentang apa itu makna kemerdekaan bagi Indonesia. Banyak anak-anak yang hanya tahu kalau kemerdekaan itu adalah tentang merayakan tentang perlombaan 17-an dan lain-lain, padahal lebih dari itu kemerdekaan mempunyai banyak makna yang perlu kita ketahui bersama-sama. Semoga tahun ini kita bisa lebih memaknai kemerdekaan Indonesia dengan cara yang lebih baik.
BalasHapusMakna merdeka itu memang banyak. Saat ini kita sudah merasakan banyak kelapangan, kecuali yang mungkin masih kesulitan dalam banyak hal. Perlu banget untuk terus introspeksi, peka terhadap orang sekitar, siapa tahu masih banyak yang belum merdeka. Apakah dari kemiskinan, dari kesewenangan orang, dll.
BalasHapusYa, negar kita sedang tidak baik-baik saja. Sedih dengan berita terbaru yang tentang pelarangan jilbab itu, menjelang Hari Kemerdekaan pula. Tentang lomba2 ... saya berharap lomba Agustusan lebih bermakna, bukan sekadar lucu2an tanpa makna.
BalasHapusMiris ya, negara kita memang sudah merdeka secara konstitusi, tapi secara ekonomi dan sosial kita masih jauh dari perasaan merdeka. KKN masih sangat meraja lela, lapangan pekerjaan pun juga sangat terbatas. Dari segi sosial? yah ketimpangan sosial masih jelas terasa, sedih :"(
BalasHapusSedih kak. Apalagi Kemarin yang baru terjadi. Pelajar pengibar bendera perempuan gak dibolehin pake hijab. Haduh gak merdeka dalam Menjalankan silakan pertama.
BalasHapusKak di RT ku sudah lama ga ada acara 17-an...terakhir sebelum pandemi setelah itu ga ada lagi, berasa sepiiii, denger dari RT kampung sebelah rame kali acaranya ..aku kangen , komplekku adem aja, kek ga peduli dengan peringatan HUT RI hiks
BalasHapusSoal makna kemerdekaan semoga akan kita rasakan dalam berbagai sektor sehingga kita bisa merdeka seutuhnya