Kalian ikut puasa tanggal 11 Maret atau 12 Maret teman??? Ah ikut yang mana saja asal menjalani puasanya selalu semangat. Aku tim puasa 12 Maret, ikut suami hehe. Bisa menjumpai Ramadan tiap tahun ada keberkahan tiada tara. Segala dosa terampuni, segala doa diijabah Allah, seola-olah kita minta apa saja di bulan ramadan kepada Allah tiada yang sia-sia.
Vibe ramadan dari tahun ke tahun semakin menurun. Loh kok bisa? Aku merasakannya begitu. Vibes Ramadan dari tahun ke tahun berubah seiring maraknya media sosial. Aku, kamu, kita lebih mementingkan acara diupload secara visual daripada menghayati acara di kejadian nyata. Bener nggak?.
Aku tim yang jarang upload konten soal Ramadan di media sosial, karena nggak pandai bikin konten wkwk tapi aku juga penikmat konten sindir menyindir di bulan ramadan. Misalnya acara bukber berkedok ajang adu pencapaian. Hmm gimana ya tergantung sudut pandangnya. Aku pribadi termasuk jarang ikut bukber karena memang kurang suka makan diluar. Lebih menyukai makan masakan di rumah. Meski diiming-imingi bisa nostalgia bareng teman-teman.
Ah kembali pada nilai ramadan dan menjalaninya dengan ikhlas. Makna Ramadan haruslah meningkatkan iman dan taqwa seseorang. Salah satunya berlomba-lomba mendapatkan malam lailatul sejak 1 Ramadan.
Hukum menjalani Puasa ramadan adalah wajib. Tapi pada pelaksanaannya seperti berat sekali menjalaninya. Hampir sama seperti menjalani puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis. Tapi godaannya di bulan puasa hmm masya Allah. Scrolling medsos lihat es teler siang hari jadi kepingin. Jalan-jalan sore ngabuburit semua camilan yang dilihat ingin diborong. Padahal itu hanya tipu muslihat nafsu saja.
Fix lakukan tips berikut ini agar puasa tidak lemas
1. Selalu tancapkan niat menjalani ramadan
Mulai menata niat dalam diri menjalani Ramadan dalam rangka membersihkan hawa nafsu. Segala hal, perangi buruk, suudzon atau apalah itu hendaklah dibuang jauh-jauh. Beserah diri pada Allah SWT bahwa menjalani rukun Islam yang ke 4 adalah kewajiban seluruh umat muslim tanpa pengecualian.
Selalu introspeksi diri, muhasabah diri, berhusnudzon terhadap Allah sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan pasti Allah beri balasan.
2. Jalani aktivitas seperti biasa dan kurangi mengeluh
Apapun profesi kalian menu buka puasa ya ditanggung masing-masing. Meski bulan puasa jam kerja tidak ada pengurangan hehe justru itu jadi tantangan dalam berjihad. Ketika bekerja di tengah bulan Ramadan, waktu puasa terasa lebih cepat karena kita menjalani puasa tidak dengan berdiam diri saja.
Kurang-kurangin deh mengelu. Ntar pahala puasa kalian dipotong. Mengeluhnya nanti di sepertiga malam saja sama yang Maha Kuasa. Jangan mengeluh sama orang yang sok kuasa #ups.
3. Hindari menonton konten unfaedah, tonton konten yang membangkitkan semangat ibadah
Kalo wekeend dan hari minggu nih. Kurang kegiatan, eh tancap gas nonton konten di media sosial. Syukur kalau ikutan jadi konten kreator, lah yang jadi penonton, dan nontonnya nggak abis-abis kan jadi buang-buang waktu.
Ah kurang-kurangin lah nonton unfaedah. Belajar beralih mendengarkan cuplikan kajian ringan di media sosial, youtube. Kita semua nggak ada yang tahu batas nyawa akan diambil di jam, hari Ramadan yang ke berapa jadi bersiap-siap selagi di bulan Ramadan ngumpulin poin-poin ibadah, tingkatkan iman untuk naik level.
4. Jangan jauh-jauh dari Al Quran
Ini jadi perdebatan bagi sebagian orang yang memahami arti bukan makna. Jangan jauh-jauh dari Al Quran maksudnya perbanyak membaca alquarn. Minimal selesai melaksanakan salat lima waktu baca 2 lembar. Saat jam longgar di tempat kerja perbanyak dzikir.
Kalau punya target 1 bulan khatam 30 juz masyaAllah. Jikalau dirasa bacaan Al Quran masih belum sempurna target khatam berapa juz sudah cukup bagus. Pada intinya membaca Al Quran di bulan Ramadan pahala dilipatgandakan oleh Allah.
Tadarrus di musholla atau tadarus bersama keluarga di rumah sendiri tidak jadi masalah. Ada yang menyimak bacaan dan membenarkan bacaan kita.
5. Ibadah sunnah diperbanyak bukan ibadah tidur
Aku jadi malu nih jarang melaksanakan ibadah sunnah terutama salat dhuha. Ada banyak ibadah sunnah yang bisa kita kerjakan selama bulan Ramadan. Salat hajat, salat tasbih, sedekah di jalan atau memberi ta’jil semua bernilai ibadah plus plus selama Ramadan.
Ya memang tidur bisa jadi ibadah asal perbandingannya adalah perilaku yang kurang terpuji misalh menggunjing apalagi menfitnah. Lah mending dibuat tidur daripada berbicara yang tidak penting.
Yuk sama-sama kita gaskan ibadah selama bulan Ramadan yang pahalanya tiada kira. Tidak perlu tengok kanan-kini ibadah orang seperti apa, tida perlu overthingkin sedekah orang bagaimana. Yang terpenting tujuan ibadah untuk sang rahmatan lil ‘alamin.
Yuk lawan rasa malas dengan berlari kencang mengejar surganya Allah yang belum tentu tahun depan kita bisa berjumpa Ramadan lagi. Selamat menjalankan ibadah puasa semoga kita semua sampai di garis finish yang menyenangkan, merayakan hari kemenangan dengan suka cita.
Posting Komentar
Posting Komentar