Membaca Al Quran memerlukan seorang untuk menyimak bacaan. Sekalipun orang tersebut sudah ma hir, dalam memuroja'ah perlu orang untuk menyimak bacaan agar mengetahui kesalahan makhorijul huruf yang diucapkan.
Mengaji dengan membaca Al Quran berlaku bagi semua dari dalam kandungan hingga masuk liang lahat. Sekalipun masih dalam kandungan, calon jabang bayi mendengar murotal Al Quran yang disetelkan ibunya dengan harapan jabang bayi punya hafalan saat lahir ke dunia nanti.
Pertaannya siapa yang masih mengaji sampai detik ini? Atau kapan terakhir mengaji kalian? Coba jawab di kolom komentar.
Mengaji bisa dilakukan di rumah bersama orangtua, di TPQ atau memanggilkan guru ngaji ke rumah atau kita sebutnya guru privat. Tergantung dari kemampuan dan kesiapan keluarga tersebut dalam menyiapkan generasi penerus qur'ani.
Sebagai guru TPQ dan pernah menjadi guru privat benar-benar merasakan persamaan dan perbedaan menjadi kedua profesi tersebut.
Jadi guru TPQ sudah terikat dalam lembaga, soal administrasi diatur bersama-sama dan dikoordinir kepala lembaga. Sedangkan guru privat, semua hal dari perangkat pembelajaran sampai administrasi semua di handel sendiri. Tidak ada yang mengawasi benar atau tidaknya langkah-langkah mengajar karena satu rumah satu guru ngaji.
Jadi guru privat jadi sangat membantu para anak-anak yang tidak bisa fokus ketika berhadapan banyak orang. Bila di TPQ menemukan beberapa anak yang mudah kabur konsentrasinya pasti jam mengajinya membutuhkan jam ekstra dibanding teman -temannya. Bila orangtua yang paham kondisi anaknya, tentu pilihan mengaji privat akan menyelamatkan anak tersebut dari keterlambatan penerimaan materi
Soal kehormatan. Seperti artikel yang sudah aku share sebelumnya. Jadi guru TPQ bak seorang dewa yang paham soal seluk beluk agama. Jadi guru TPQ nggak sembarang hanya semata lancar baca Al Quran. Harus percaya diri berbicara di depan banyak wali murid, bisa memimpin doa di depan khalayak orang banyak, bisa menengahi permasalahan anak-anak wali santri.
Berdasarkan pengalamanku jadi guru privat. Orangtuanya ansusias mendatangkan guru ngaji ke rumah, sedangkan anaknya kurang ada greget mau mengaji. Jadi yang kena dampak cemberutnya anak adalah guru ngajinya. Apakah anaknya terpaksa mengaji karena orangtua? Karena anak punya kuasa selama mengaji, berada di kandangnya sendiei. Coba mengajinya di TPQ apa berani seperti itu. Mungkin ada tapi bagi anak-anak yang emosinya tidak bisa dikontrol.
Tips Mengaji Biar Tidak Bosan
agar anak tidak bosan saat mengaji, guru perlu melakukan refleksi pembelajaran. Misalnya guru bisa menambah sedikit celetukan materi adab, keimanan, ketuhanan melalui gerakan yang dilakukan bersama-sama.
Kadang aku sengaja menyiapkan hadih kecil-kecilnya seperi jajan seharga 1000 sampai 2000. Guru menyiapkan pertanyaan seputar materi hari ini bagi anak yang bisa menjawab maka bisa menjawab. Namun perlu digaris bawaji diakhir pembelajaran semua anak kuberi sebagai bentuk apreasiasi sudah semangat mengaji.
Memberikan reward berupa makanan kecil, lalu didoain bersama-sama inshaAllah mendapatkan barokah dari anak anak dengan harapan doa baik kembali ke anak anak lagi
Mengaji Privat
harus lebih banyak ekstra kreatif. Karena satu guru berhadapan satu murid selama satu jam. Pentingnya guru tersebut menyiapkan materi materi apa yang akan dibelajari nantinya. Agar saat mengajar tidak kikuk.
Jangan sampai dalam satu satu jam tersebut setengah jam nya, bingung mau diberi materi apa. Belum agi anak yang diajari kategori anak super aktif atau cepat bosan sebagai guru harus tanggap memahami kondisi harus mengambil tindakan seperti apa.
Nah masing masing kondisi punya perbdaan masing-masing tinggal bagaimana kita menyikapinya. Mau diantara ke TPQ atau guru dipanggil ke rumah. Ada plus minusnya.
Posting Komentar
Posting Komentar