Sejak kecil orangtua mengantarkan kita ke Tempat pendidikan Al-Quran untuk belajar mengucapkan Al-Quran menggunakan buku bernama Iqro’. Bermula mengenal apa saja macam huruf hijaiyah di jilid 1 sampai tuntas di jilid 6 baru dinyatakan naik Al Quran.
TPQ adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Quran sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar dinul Islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar.
Guru TPQ atau menyebutnya ustad atau ustadzah adalah sosok yang pasti disebut orang paling paham soal mengaji, soal agama. Maka dari itu, kebanyakan orang tua santri TPQ menganggap guru TPQ bak seorang dewa karena mampu memberikan stimulus penguatan kepada anak-anak agar tetap termotivasi mengaji setiap hari.
Guru TPQ pada zamanku kebanyakan sudah berumur paruh baya bahkan lansia, tapi semangat anak didiknya tidak gentar meski sudah masuk SMP. Tapi sekarang guru TPQ pada masih muda-muda. Hal itu menunjukkan semangat generasi muda menyebarkan Al Quran di jalan Allah semakin banyak. Masih sekolah SMA misalnya, ada yang sudah bisa mengajar TPQ.
Seiring perkembangan zaman. Sekolah tidak mau kalah dalam soal agamis dan religius. Sekolah swasta misalnya, mereka menawarkan program BTQ, Tahfidz untuk menarik minat calon konsumen. Dampaknya adalah jam pulang sekolah anak-anak semakin mundur, yang tadinya jam 12 siang mundur sampai jam 3 sore.
Nah jam 4 sore sebenarnya jam mengaji di TPQ. Karena sudah dirasa cukup mengaji di sekolah, beberapa orangtua berangapan tidak perlu lagi mengaji di TPQ.
Apa Tugas Guru BTQ di Sekolah?
Tugas guru BTQ di sekolah adalah megajarkan cara membaca alquran. Perbedaanya dengan TPQ, kalau hanya berada di sekolahan. Ada tambahan selain membaca yaitu belajar menulis.
Apakah juga mengerjakan administrasi mengajar? Tentunya, meski guru BTQ atau guru Al Quran harus memiliki target yang harus dicapai tiap tahun ajaran. Misalnya taget dalam satu tahun pelajaran anak harus sudah tuntas di jilid 4 dsb.
Apakah Ada Persamaan Guru TPQ dan Guru BTQ
Sama –sama mengajarkan alquran kepada anak didiknya
Sama-sama bisa menggunakan metode mengaji bermacam-macam. Sesuai konsentrasi metode yang diambil.
Kenapa Guru BTQ di Sekolah Lebih Menjanjikan?
Namanya kehidupan ada warna-warni yang menghiasi. Fakta di lapangan jika disuruh milih mau mengajar mengaji di TPQ atau di sekolah? Pasti pilih mengajar mengaji di sekolah. Alasannya, gaji yang menjanjikan. Tidak munafik memang, guru ngaji juga realistis. Di tengah kehidupan serba mahal, barang-barang melonjak, bisyaroh yang diterima guru TPQ 200 hingga 400 ribu per bulan. itu tidak tidak menerima insentif dari pemerintah. masyaAllah barokahnya jadi guru TPQ meski bisyaroh jauh dibawah UMR dalam satu bulan bisa bertahan hidup sampai bulan selanjutnya.
Jadi guru BTQ di sekolah gaji hampir di sama ratakan seperti guru kelas. Karena di sekolah, guru BTQ bisa dapat banyak hal dan pengalaman. Dan persoalan anak jarang ngaji seperti di TPQ jarang ditemukan. Anak berangkat sekolah pasti ngaji. Tidak ada ceritanya anak ke sekolah tidak mengaji, karena sudah masuk kurikulum sekolah tersebut.
Jadi teringat obrolah Habib Ja’far soal temannya diminta tolong mengajari ngaji digai 1 juta sedangkan les anjinya 2 juta. Lebih mulia gaji anjing daripada guru ngaji.
Sisi buruknya jadi guru BTQ di sekolah jarang disegani guru mata pelajaran lain. Sekolah normalnya kita mengenal siswa belajar akademik. Yang didahulukan pasti kepentingan akademik, sedangkan tentang Al Quran di nomor duakan.
Berbanding dengan guru TPQ pasti disegani dalam lingkungan tersebut. tidak ada istilah guru TPQ dikucilkan. Paling bisyarohnya yang kekecilan. Kembali lagi niat awal guru ngaji adalah menyebarkan agama Alllah tidak diperbolehkan perhitungan. Dibanding guru ngaji di pelosok daerah terpencil mengajar ngaji tanpa digaji. Sebagai guru TPQ di daerah perkotaan harus lebih bersyukur dengan fasilitas yang diberikan pengurus TPQ untuk memaksimalkan mengajari anak-anak mengucapkan Al Quran.
Posting Komentar
Posting Komentar