Kebutuhan akan pemenuhan setiap hari kian meningkat, manusia berlomba-lomba mencapai standar hidup dengan mengunggulkan perekonomiannya. Dari mulai furniture, pakaian, makanan sehari atau lebiih sering menyebutnya jajan. Tapi kalian tahu tidak dari sekian banyak gaya hidup yang kita gunakan tentu menghasilkan limbah lho. Nah berkaitan dengan limbah berbahaya dan beracun (limbah B3).
Ambil contoh ya kasus salah satu pabrik terbesar di wilayah Sidoarjo, limbah mereka dibuang ke sungai belakang pabrik. Dimana aliran sungai itu sejalan sampai ke pemukiman tempat tinggalku, limbah dibuang setiap waktu maghrib. Apakah ada protes? Pasti ada dong, tapi apa kalian tahu, pihak pabrik memberikan solusi memberikan lapangan pekerjaan terutama orang-orang yang tinggal di bantaran sungai itu asal tetap dibolehkan membuang sampah di sungai. Nah bagaimana? Masalah lingkungan dihadapkan masalah ekonomi sulitnya mencari lapangan pekerjaan untuk anak muda.
Tidak hanya limbah air saja yang bermasalah. PT ini juga seenaknya membuang limbah melalui cerobong udaranya.
Limbah B3 merupakan limbah yang dapat merusak lingkungan serta makhluk hiudp, termasuk manusia. Berdasarkan Undang-undanng nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) adalah zat energi dan/jumlahnya,baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup , dan/atau dapat membahayan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hiudup manusia serta makhluk hidup lainnya
Untuk lebih jelasnya dan mudah dipahami yuk mengenal beberapa benda disekitar kita yang berpotensi menjadi limbah B3:
1. Deterjen Pakaian
Sampah deterjen kebanyakan berasal dari limbahh rumah tangga. Deterjen dapat mencemari lingkungan lewat busa yang dibuang melewati saluran air. Pada detrjen pakaian terdaapat kandungan bahan ) kumia yakni Sufaktan (15-20%), builder, filter dan aditif yang berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia.
Busa yang dibang melalaui saluran air dapat menyebabkan kontak air dan udara menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen ke dalam air. Kondisi ini membuat organsime dalam air kekurangan oksigggen sehingga menimbulkan kematian. Maka dari itu tak jarang berita di tv menampilkan beberapa ikan meninggal karena salah satu limbah deterjen pakaian.
Untuk menggantikan deterjen kalian bisa menggunakan baking soda, asam cuka dan jeruk lemon saat mencuci.
2. Pestisida
Pestisida adalah salah satu pembasmi hama yang mengandung limbah B3 karena terdiri dari bahan kimia berbahaya. Dalam pestisida terkanung 21 unsur berbahaya yaitu karbon, hidroggen, oksigen, nitorgen, fosfor, klorin, sulfur, ferum, cuprum, merkuri, zin, dan arseni. Bahan-bahan tersebut bila dismprotkan ke tanaman lalu cairannya terbawa angin bisa mencemari udara.
Penggunaan pestisida untuk tanaman juga berdampak pada hasil pertanian yang dikonsumi. Dari segi kesehatan penggunaan pestisida berlebihan dapat menyebabkan leukimia pada manusia.
3. Wadah bekas kosmetik, skincare dan cairan pembersih
Seberapa sering aku akamu ganti skincare dalam tiga bulan? Belum lagi kalau keracunan para inflenzer auto checkout nggak liat stok di meja rias. Beberapa produk skincare sudah ada yang terbuat dari bahan mudah di recycle, tapi bagaimana dengan produk skicareyang diproduk secara ilegal dengan menggunakan produk skincare daur ulang?.
4. Obat Kadaluwarsa
Sebagai anak penjual toko sembako aku mengerti betul, Ibuku smapai membakar beberapa oat karena sudah habis masa kadaluwarsanya. Tidak hanya itu, obat-obat bekas sakit di rumah juga ternyata numpuk. Solusinya pemusnahan obat kadaluwasa selain dibakar adalah obat dicacah kecil-kecil kemudian kita jadikan pupuk untuk tanaman kita. Beberapa yang sudah aku lakukan tanaman yang diberi obat kadaluwarsa bisa cepat berbuah.
5. Baterai bekas
Baterai mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, nikel, timbal , kadmim, dan lithium. Karena punya kandungan berbahaya bagi lingkungann sangat disarankan tidak dibuang di tempat pembuangan sampah umum karena akan mencemari tanah, air, danau atau sungai.
Cara mengolah sampah B3 yang aman
Banyaknya jumlah sampah B3 dan kandungan yang berbeda tentu memerlukan perhatian dan perlakuan khusus. Mulai dari pemakaiannya, penyimpanannya, hingga pembuangan. Dilansir dari waste4challenge.com berikut beberapa tips mengolah sampah B3:
- Jangan dicampur dengan sampah lainnya
- Ikuti petunjuk penggunaan dan penyimpanan yang benar pada label produk yang tercantum
- Sediakan tempat khusus. Jangan menyimpan sampah B3 dalam wadah makanan dan janga kepas label tertera.
- Mengurangin penggunaan produk yang berpotensi menjadi sampah B3 dan mencari alternatifnya.
Setelah membaca postingan diatas makin menyadarkan kita peroihal benda-benda yang kita gunakan setiap hari, baik itu jangka pendek atau jangka panjang. Yuk sama-sama bertanggungjawab untuk keberlangsungan bumi kita.
Nah obat kadaluarsa ternyata dijadikan pupuk ya kak.
BalasHapusDi rumah banyak obat memang yang tidak terpakai. Seringnya tidak dikonsumsi karena pilah pilih obat saat diresepkan dokter.
Kadang takut buangnya nanti dijadikan obat recycle sana orang nakal. Ternyata bisa jadi pupuk ya. Hehehe baru tauuu
Pernah saya bakar sampah, ada yang meledak. Beruntung gak membahayakan. Ternyata itu ledakan berasal dari baterai bekas pakai. Bahaya banget ya kalau buang sembarangan
BalasHapusMau ketawa tapi ini ilmu ya teh. hehe... Kaget pasti itu dan emang berbahaya. Harus rajin memilah sampah supaya bisa meminimalisir efek buruk. Bahkan bisa dikurangi kuantitasnya dan daur ulang yang bisa direcycle.
HapusMemang sekarang ini lagi banyak-banyaknya limbah b3 yang ada disekeliling kita terutama obat-obatan. Kadang kita abai terhadap proses pembuangannya harus ada treatment khusus jika ingin dibuang ke tempat sampah.
BalasHapus