Zaman sekarang manusia tidak bisa lepas dengan energi, terutama energi listrik, cafe gemerlapan cahaya berdiri dimana-mana, makin banyak pengguna sepeda dan mobil listrik, tiap gedung perkantoran tidak lepas penggunaan AC. Yang mana energi listrik berasal dari hasil pembakaran batu bara, bila terus-menerus dilakukan jadi pemicu rusak lingkungan karena asap yang dihasilkan.
Saat ini manusia masih dominan menggunakan energi konvensional dan tidak terbarikan seprti bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utama. Padahal terdapat energi alternatif yang melimpah. Sumber energi ini ramah lingkungan karena hampir tidak ada polusi.
Apa akbitaya jika tidak ada energi alternatif? Apabila kita terus-menrus menggunakan sumber energi tidak terbarukan, lama – kelamaan minyak bumi akan benar-benar habis dari bumi. Bahan bakar minyak fosil semakin sedikit persediaannya, lama-kelamaan akan meningkat harganya.
Solusinya adalah menggunakan energi terbarukan sesuai proporsi. Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang sudah tersedia dan cepat dihasilkan kembali, sehingga tidak akan habis karena terbentuk dari proses ala, yang bekelanjutan.
4 kunci pemanfaat energi terbarukan adalah emisi yang rendah. Emisi karbon atau emisi rumah kaca menjadi sallah satu landasan dan pertimbangan utama dalam memanfaatkan eergi terbarukan karena memiliki keterkaitan langsung dengan krisis iklim. ramah lingkungan, sumber energi terbarukan lebih sedikit polutan yang berbahaya bagi lingkungan, kesehatan, dan emisi jika dibandingkan dengan energi fosil. bahan baku lebih murah karena sudah disediakan alam, dan membuka potensi lapangan kerja.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan energi terbarukan melalakui Perpres No 112 Tahun 2022, RUU Energi Baru dan Terbarukan. Di beberapa forum internasional seperti G20 di Bali tahun 2022 Indonesia turut ambil peran soal energi terbarukan.
Target dalam dokumen National Determinde Contribution (NDC) tahun 2022 beberapa strategi mitigasi emisi di sektor emisi 1) pembangkit listrik dengan energi terbarukan 2) instalasi panel surya atap 3) penggunaan bioenergi di sektor transportasi 4) bahan baku pembangkit dari biomasa.
Implementasi Energi Terbarukan Geothermal (panas bumi)
Indonesia memiliki potensi panas bumi ke 2 di dunia!!! Wow panas banget bukan. Panas bumi inilah bisa menghasilakan energi listrik. Pertamina geotermal sebagai stakeholder pendukungnya. Siklusnya adalah air bumi dipanaskan menjadi uap, uap inilah yang akan menggerakkan turbin, turbin tersambung ke generator dan menghasilkan. Aspek keberlanjutannya adalah uap yang dihasilkan kembali ke dalam bumi dan siklus kembali berulang.
Meski siklus berkelanjutan pemanfaatan geotermal punya beberapa dampak yakni mempengaruhi sumber daya air, masih ada potensi emisi gas rumah kaca yang perlu diantisipasi, ada potensi gangguan sistem geologis misalnya memicu gempa bumi yang banyak frekuensinya, terakhir dapat merusak ekosistem.
Implementasi Penggunan Bioenergi
Kayu sebagai pembakit energi biomassa. Pembangkit biomassa sudah dibangun di beberapa provinsi. kayu yang digunakan akan bukan langsung berasal dari pohon melainkan serbuk kayu atau hasil limbah kayu itu sendiri
Tebu dijadikan sebagai bahan baku ethanol. Ethanol adalah bahan bakat terbarukan terkemuka untuk sektor transportasi yang ramah lingkungan, terjangkau, dan rendah karbon.
Minyak jelantah berasal dari limbah pangan, digunakan sebagai campuran solar dan minyak sawit.
Berdasarkan penelian Traction Energy Asia total potensi minyak jelantah dari rumah tanga dan unit usaha Mikro di level nasionla sebesar 1,2 juta liter.
Kenapa minyak jelantah sangat berpotensi sebagai bahan baku energi? Karena minyak jelantah ini berasal minyak goreng. Setiap tahunnya sektor rumah tangga konsumsi minyak goreng mengalami kenaikan sebesar 2,32% per tahun 2015-2020.
Pola pengumpulan minyak jelantah. Minyak jelantah dari rumah tangga dan unit usaha mikro diserahkan ke pengepul, dari pengepul akan diserahkan ke lokasi proses pengolahan diolah menjadi biodesel. Atau bila mempunya koneksi dengan komunitas pengolah minyak jelantah bisa diajak bekerja sama
Implementasi Sadar Energi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Rencanakan perjalanan dengan efisien
Jangan buang-buang waktu habis diperjalanan, jauh-jari hari sudah merencanakan rute mana yang akan dilewati. Bersyukur sudah ada google maps, yang memudahkan kita menetapkan jalur mana yang akan dilalui. Dengan begitu waktu energi kendaraan yang digunakan bisa efisien dikeluarkan.
Gunakan kendaraan ramah lingkungan sekaligus beolahraga
Menggunakan sepeda onthel salah satunya. Di Jakarta dan Surabaya sudah menyediakan jalur khusus sepeda sebagai bentuk dukungan pemerintah. Berangkat kerja menggunakan sepeda kenapa tidak, asal bisa memanajamen waktu boleh saja.
Gunakan mode transportasi publik
Saat ini mode transportasi publik di Jakarta sudah banyak disediakan seperti MRT, LT, Whoss. Di Sidoarjo mode transportasi publik yang disediakan adalah bus trans jatim dengan biaya Rp.5000 saja. Namun hanya melayani arah kota saja, belum bisa melayani jalur sampai pelosok.
Ganti lampu biasa dengan LED
Lampu LED (Light Emitting Diode) berbeda dengan lampu pijar atau lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) yang dulu pernag kita gunakan. Perbedaanya terletak pada material yang digunakan, usia penggunaan, hingga pencahayaan lampu.
Lampu LED bisa tahan 20x lipat lebih lama dibanding lampu pijar biasa. Beberapa lampu LED menyala hingga 60.000 jam dibanding lampi pijar biasa yang bertahan hanya sampai usia 8000 jam. Hal ini tentu menjadi biaya pemeliharaan rumah tahuan lebih rendah
Lampu LED bekerja lebih efisien bekerja sesuai fungsinya. Lampu LED hanya membuang 5% energi panas. Selain itu material lampu LED lebih tidak beracun, membuat lampu LED mudah di daur ulang.
Lampu LED tidak menghasilkan radiasi inframerah dan sinar ultraviolet. Lampu LED juga tidak menyilaukan mata karena memiliki karakter cahaya alami. Hal ini membuat lampu LED lebih aman bagi mata dan kulit.
3M (Mematikan, Mencabut, Mengatur)
Lebih tepatnya ke pola hidup kita menggunakan energi listrik sehari-hari yang perlu dikendalikan. Mematikan kendaraan saat antri bensin di pertamina, agak geregetan saat melihat antrian sepeda motor tidak dimatikan sampai mendekati antrian satu orang.
Mencabut charger elektronik yang tidak gunakan, salah satu yang riskan mencabut charger gawai, karena alasan terburu-buru yang dicabut hanya gawainya saja, chargernya dibiarkan tertancap di stop kontak.
Kira-kira kalian sudah ditahap hemat energi yang mana nih?, saling menguatkan dan saling mengingatkan. #EcoBloggerSquad sudah jadi bagian nafas aku untuk ikut menyuarakan transisi energi terbarukan.
Kira-kira bisa nggak ya kita mengajak audience beralih ke energi terbarukan? Kalau hanya dibayangkan seolah mustahil terjadi. Bisa dimulai dari hal kecil misalnya membuat campaign transisi energi di media sosial, berpegang teguh pada prinsip 3M (Mematikan, Mencabut, Mengatur) dimanapun berada. Orang yang tidak setuju, menggangap kita sok suci apalagi sok pintar akan kalah dengan aksi yang kita lakukan secara rutin.
Di singapura sudah menggunakan bahan biodesel sebagai bahan bakar kapal. kita di Indonesia masih menuju ke tahapan sana. Mau sampai kapan masih menggunakan energi tidak ramah lingkungan?
Semangat 3M
BalasHapus