Fenomena minggu ini adalah sekumpulan anak muda berpakaian nyentrik, berpose layaknya di karpet merah kelas dunia, bedanya anak-anak muda ini melakukan di sekitaran jalan SCBD tepatnya di penyebarangan. Jika biasanya internasional fashion atau nasional fashion week identik baju mahal dengan model njelimet karya desainer ternama. Tidak lain tujuannya menarik minat daya beli konsumen sebanyak mungkin, berbeda dengan Citayam Fashion Week inilah sebutannya, mereka mengenakan baju ala kadarnya, semau mereka, senyaman mereka. Datang dari berbagai daerah sebutlah Senayan, Bojong Gede, Depok, berkumpul di Citayam membuat catwalk ala mereka.
Sempat model kelas dunia Paula Var Hoven turun langsung menguji Citayem Fashion Week, oke nggak sih untuk catwalk?
Fashion yang mereka kenakanN nggak mahal mahal amat, ada malah dari atas sampai bawahan ala marketplace shopee semua, fix kita samaan haha. inilah yang akhirnya menarik Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dijadikan sebagai aset momen langka karena unsur tidak biasa tersebut.
Alih-alih trend itu mendadak viral, tidak hanya di Citayem Fashion Week di SCBD, di Malang pun akan mengggelar semacam itu. Baru-baru ini salah satu media mengulas kembali di Surabaya juga ada semacam Citayem Fashion Week sebelumnya, tepatnya di jalan Tunjungan Surabaya sudah pernah menggelar parade fashion misalnya di tahun 2018 mengangkat teman harajuku.
Dan menghasilkan artis influencer Brojabro identik fashion lenggak-lenggok di jalan Tunjungan Surabaya. Lalu kota mana lagi kah yang akan meniru konten seperti ini?.
Mungkin sebagian netizen beranggapan setuju hadirnya ajang unik seperti ini, justu aku menangkap fenomena berbeda di Citayem fashion week. Melihat cara berpakaian mereka nyetrik mengenakan celana bolong-bolong, baju simpang-siur maaf bahkan terkesan kumel seperti satu minggu belum tersentuh air.
Sebagai umat beragama Islam berpakaian yang santun itu seperti apa? menutup aurat, tidak memperlihatkan lekuk tubuh apalagi perempuan. Ada salah satu anak saat diwawancarai menjawab justru jauh dari namanya solat dan baca alquran.
Aduh bagaimana ya, mereka ikutan trend Citayem Fashion tapi meninggalkan hal yang nanti dibawa sampai di alam akhirat. Please tidak berkomentar sok alim! Hidup itu dinikmati bukan kebanyakan larangan.
Perlukah Meniru Trend Citayem Fashion Week?
Tidak perlu. Loh kenapa? Melihat pakaian yang dikenakan tidak mencerminkan seorang manusia, kain serba terbatas, tidak ada batasan antara perempuan dan laki-laki.
Aku tahu kalian pasti banyak tidak setuju, ini loh trend bagus harus di dukung bahkan di dunia pun belum ada. Di mata Allah trend meniru tidak seperti itu, menjalankan syariat, melakukan segala kegiatan di nisbatkan atas ridho Allah.
Masalahnya fashion umat muslim dibuat lalai perlahan, sebutlah hijab fashion memperlihatkan dada wanita yang seharusnya haram diperlihatkan. itu adalah sedikit dari misi non muslim menghancurkan umat islam pelan-pelan, seolah-olah dibawa ke fase modern justru menjerumuskan ke neraka.
Dan hal itu tidak disadari anak muda sekarang, mereka terlena dengan nama fashion yang dicontohkan orang luar.
Loh kamu ini kolot sekali pemikirannya soal fashion saja dipermasalahkan?
Setuju juga sih. Kdg memang pengennya dianggep pinter dengan berfikir semua org bebas berekspresi. Kyk menormalisasi pacaran, normalisasi lgbt dengan dalih hak asasi manusia.
BalasHapusAku termasuk yang sedih lihat fenomena FWC, apalagi kemudian jadi ajang laki-laki berpakaian ala perempuan buka-bukaan, Mau dibawa ke mana generasi ini?
BalasHapus