THR (Tunjangan hari raya) bagi kamu yang udah dapat penghasilan eaakk, biasanya sih para budak corporate. H-7 lebaran paling cepat, paling lambat H-3 baru cair kalau buruh karyawan. Yah lumayan alhamdulillah, kapan lagi dapat duit bonus kalau nggak lebaran.
Sebenarnya kok bisa ada THR? Berterimakasihlah kepada Bapak Soekiman Wijosandjojo, perdana menteri Indonesia ke-6 pada masa kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan pencetus THR. Saat itu THR belum bersifat wajib seperti sekarang, awalnya hanyalah pemberian sukarela pada pekerja dan berlaku untuk PNS saja. Di tahun 1994 mulai diberlakukan pegawai swasta dapat THR
Terimakasih Bapak Soekiman, karena ide panjenengan tiap lebaran masih bisa beli cat baru untuk renovasi rumah, bisa nyetok makanan selama libur lebaran.
Kalau kalian uang THR buat apa aja? atau ditabung aja, karena gaji bulan kemarin masih aman. Canda deh yang gajinya UMR, beda kayak-kita ini gaji dibayar seikhlasnya kadang semaunya.
Harus lebih bersyukur tahun ini tetap menerima uang THR, dibanding dua tahun pandemi kemarin dengar-dengar di berita uang THR tidak dibayarkan. Berapapun yang didapat tetap disyukuri asal sesuai lah dengan kapasitas, masa kerja dan loyalitas hehe.
Kalian suka THR bentuk uang atau bentuk barang? Tergantung sih, kalau di tempat A dapat THR uang yah semoga di tempat B dapat THR bingkisan. Tapi emang sih paling enak THR uang aja lebih diperlukan soalnya.
Ada nggak sih yang ngerasa kalau menjelang lebaran THR berdatangan, berasa jadi orang kaya sebentar abis lebaran THR ludes buat jajan sana-sini fix berarti kita samaan.
Nah biar THR kalian nggak cepat habis, nggak boleh asal ngeluarin duit aja, aku kasih tipsnya:
1. Siapin untuk orangtua
Rezeki yang kita dapat tak lepas dari doa orangtua kita setiap malam. Maka sudah sebaiknya sebagai anak harus berbakti kepada orangtua, orangtua pasti bakalan senang banget dikasih sesuatu atau hadiah dari anaknya sekecil apapun bentuknya misalnya dibelikan bakso satu porsi dan es degan.
Uh itu senangnya minta ampun deh, dengan begitu rezeki kita akan ditambah oleh Allah karena sudah membuat orangtua bahagia. Kalau lebaran minimal kirim parcel untuk orangtua dulu sebagai bentuk terimakasi seorang anak.
2. Buat celengen
Aku menyebutnya celengan kalau tabungan kebesaran sasarannya, berapa sih gaji yang kudapat tidak setara mereka yang berdasi. Maka dari itu lebih senang menyebut celengan, jujur aku lebih sennag nyelengi di tempat celengan ayam harga 2000 an. Murah meriah, kiranya udah penuh disobek diambil uangnya buat beli barang berharga.
3. Siapin untuk kebutuhan sendiri
Keperluan sebelum penuh perlu loh disiapin, kuota, beli bahan dapur, bayar listrik, bayar iuran, belum lagi kalau lebaran beli kue buat suguhan tamu, beli gawan buat saudara.
Beli gawan atau oleh-oleh buat saudara saat unjung-unjung disesuaikan budget aja, jangan sampai karena gengsi kalap abis lebaran ngaplo dong.
4. Siapin buat investasi atau kebutuhan mendesak
Investasi versi aku yah tetap dana darurat, kita pakai tiba-tiba misal sakit kan tidak ada yang bisa tebak. Makanya harus disihkan dulu, sebelum uang kepakai kebutuhan jajan.
5. Sedekah
Jangan lupa rezeki yang kita dapat ada hak dari orang lain, ketika Allah memberikan kita rezeki berlebih artinya kita sedang di uji, masih ingat nggak sama yang Kuasa? Nah melalui bersedekah kita tetap beprasangka baik bahwa investasi akhirat tentu menunggu kita. Lebih dari itu balasan orang bersedekah kata Allah akan dikembalikan saat itu juga.
Dapat THR artinya bukan untuk foya-foya check out shopee loh ya. Tetap gunakan prinsip terima, tabung, kebutuhan, jajan, dengan begitu uang THR yang kita tidak berhenti sekejap aja. Selamat mencoba.
dana darurat penting juga, setuju. Dan alokasi untuk nambahin budget dana darurat ya dari THR ini aku rasa.
BalasHapus