Baru saja sampai rumah pas maghrib, suami minta keluar jalan-jalan malam. Sembari menunggu adzan isya kita berdua bersiap-siap. "Pengen aja jalan-jalan". Dengan mengendarai sepeda motor, aku diajak ke pasar Porong, pusatnya ekonomi kebutuhan sayuran di Sidoarjo, istilahnya tempat grosir atau kulakan orang-orang pasar.
Suasana pasar Porong malam hari ramai poll, tempat sayur-mayur masih ramai, tujuan kita tidak kesana tapi ke pasar malam cari jajanan murah. Berasa anak kecil lagi, beli es krim, makanan krispi. Yah itung-itung menyenangkan diri sendiri setelah seharian pontang-panting mencari cuan.
Lanjut, suami ngajakin aku jalan-jalan ke Desa tempat dia dibesarkan. Maksudnya karena dia dari umur 3 tahun sudah di pondok pesantren sampai SMA. tempatnya di Desa Kedung Cangkring bersebelahan dengan Desa Jabon. Lokasinya setelah kali Porong belok kiri lurus ke arah Timur.
Aku diberi tahu Pondok A, B, C, nggak kehitung ada berapa pondok disana. Tapi herannya kok sepi? Eh ternyata pondok itu sudah tergerus zaman, alias tidak mampu menyeimbangkan sistem. Maka dari itu sepi santrinya.
Namanya jalan-jalan malam, nggak terasa udah jam 9 malam aja. Aku sebenarnya takut melintasi jalanan Desa sepi gini. Kanan kiri masih bayak lahan kosong, ilalang, sawah, tambang pasir, ada rumah, tapi jaraknya itu berjauhan. Ditambah angin malam semakin dingin.
Suami puas nostalgia masa kecilnya, lanjut arah pulang ke Sidoarjo kota. Arah pulang kami tidak bisa nyebaranh begitu saja, harus mengikuti jalur yang sudah disediakan, melalui pertigaan Gempol-Pasuruan.
Dia memulai perbicangan "Samean tahu TPI? Biasanya orang-orang bilang Ayo nang TPI". Ya jelas tidak tau, ini kali pertama aku dengar TPI (Tangkis Porong Indah).
"Itu tempatnya".
"Lah itu kan gereja".
Aku nggak percaya dong. Tempatnya itu di sebelah kali porong sebelah barat. Nah sebelahnya itu memang ada gereja. Ah mana mungkin, rasa penasaran membuncah aku memohon agar putar balik membuktikan omongan suami. Apa sih TPI itu?.
Jalanan sebelah kali porong seperti jalan kampung tidak terlalu lebar. Cuman di sebelah kali Porong sengaja dibuat lebih tinggi semacam tanggul, jadi bisa lewat jalan atas atau bawahnya. Tapi kita lewat jalan normal , lewat bawahnya. Masuk area itu kok sudah disuguhi pemandangan tidak pantas, area warung kopi remang-remang plus parkir kos-kosan gitu. Pas aku mendongak ke atas, astaghfirullah seperti pemandangan neraka yang kulihat. Banyak warkop remang remang hanya pakai lilin sebagai penerang. germo berdiri di gerbang pintu, Lelaki hidung belang, perempuan kupu-kupu malam bertebaran disana. Semakin masuk aku merasa jalanan ini makin sempit. Aku merasa hawa disini panas, merinding, aku minta suami putar balik.
"Itu loh dek Germo, seng nyari mangsa". Suami memberitahu. Dia bisa tahu karena sejak kecil ia besar di daerah itu, Porong namanya.
Anehnya di dekat kali Porong itu ada Polsek Porong. Kok nggak diobrak, tempat mesum seperti ini tentu meresahkan para warga. Nggak nyangka dari luar tempat TPI seperti kebon gelap eh dalamnya tempat berkumpulnya maksiat.
Ada yang bilang jalan ke Timur menuju surga karena masih terdapat Kyai, pondok yang memegang syariat agama Islam, jalanan ke Barat itu neraka, tempat yang disebut TPI tadi.
Aku jadi kepikiran nggak heran Porong diberi bencana hebat. Lumpur Lapindo, kalian pasti pernah dengar kan, kejadian tahun 2006 lalu gas minyak bocor kemana-kemana menenggelamkan ratusan rumah warga, sampai sekarang pun masih mengeluarkan lumpur bercampur gas, tanggulnya sudah seperti gunung. Gusti Allah melaknat tempat yang digunakan mesum.
Tambah heran, pas di lokasi TPI nggak kepikiran buat mengabadikan lewat kamera handphone, sama sekali nggak kepikiran. Tapi kalaupun aku sengaja diam-diam mengambil foto di lokasi bisa-bisa dikira intel mata-mata, pulang tinggal nama.
Aku sebagai orang Sidoarjo malu ada tempat mesum yang bebas beroperasi. Pak Bupati ada sampah masyarakat harus dibersihkan, jangan sampai kita semua terkena adzab dari Allah.
Baru sekali rafting di Badung, menegangkan tapi seru. Baca ini jadi pengin rafting lagi, liburan kayanya harus dijadwalkan nih rafting lagi.
BalasHapus