Kalian punya tanaman ini di rumah. Jangan heran kalau tetangga kalian rutin silaturrahim ke rumah kalian. Iya punya tujuan, emang cuma hidup yang punya tujuan. Ah bukannya manusia mahluk sosial, ada namanya simbiosis.
Mangga
Biasanya tanaman ini selalu tersedia baik di halaman depan atau pekarangan belakang rumah. Baik itu rumahnya di perumahan atau di kampung. Pohon mangga ini salah satu pohon yang tidak perlu banyak perawatan, dan cara menanamnya cukup simpel. Bisa dengan stek, sambung pucuk ataupun cangkok. Bisa juga bibit mangga tumbuh sendirinya dari biji mangga yang pernah kalian makan, atau membeli bibitnya di toko tanaman terdekat.
Tapi ketika pohon mangga itu berbuah tentu bisa kita nikmati kalau sempet dan nggak keduluan orang lain. Paling enak kalau tetangga di sekitar situ pada punya pohon mangga masing-masing jadi menghindari perasaan kepingin.
Lain cerita kalau pohon mangga itu hanya tumbuh di pekarangan depan rumah kalian. Biasanya buah pohon kalau sudah agak membesar pasti di bungkus pakai koran atau plastik gelap. Tujuannya apa sih? Biar tidak dimakan codot, ah kan codot juga makhluk hidup masak nggak boleh ikutan menikmati.
Tapi buah yang dibungkus kok berbuahnya dekat jalan raya. Iya biar nggak jatuh kalau kena kendaraan besar, bisa aja. Iya tahu biar pemiliknya bisa menikmati buah mangga pas matangnya. Kan tahu sendiri masyarakat bagaimana, buah belum waktunya udah keburu di ambil.
Sedangkan keinginan pemilik pohon, buah matang di pohonnya bukan nunggu di imbuh dulu, rasanya berbeda matang dari pohon dan matang di imbuh.
Jeruk Nipis
Jeruk nipis, jeruk purut adalah jenis jeruk yang sering di tanam di rumah-rumah. Pohon jeruk nipis sekali berbuah itu bisa banyak sekali buahnya. Dan jika masih pertama kali berbuah, ukuran buahnya cukup besar, tapi kalau sudah berbuah gelombang kedua dst sudah mulai berukuran sedang bahkan kecil.
Ibuku tidak sengaja merawat bibit pohon jeruk nipis yang tumbuh liar di belakang rumah. Kemudian di pindah di samping rumah, sekarang buahnya tumbuh lebat.
Makanya tidak heran tiap pembeli selalu melirik jeruk nipis, kemudian mbak minta satu ya. Ya silakan ambil, bagi yang jujur silakan. Yang bikin geregetan itu bilang minta satu ambil satu dompol.
Apalagi kalau alasannya nyari di pasar nggak ada jeruk nipis, minta ya mbak. Inginku berdoa yang baik-baik, kalau mau minta nggak perlu berbelit-belit juga. Ya kali satu pasar kagak ada yang jual jeruk nipis gemes deh.
Minta itu boleh kok kata Ibu asal sewajarnya jangan serakah. Ibu lebih senang kalau ada yang berniat beli, baik itu ¼ ½ 1 kg, malah beratnya dilebihin sama Ibu. Kalaupun mau beli 1000, 2000 juga boleh, itu lebih terhormat saudara.
Jeruk Purut
Jeruk purut, selain buahnya berguna untuk sambel daunnya juga kaya manfaat untuk masakan misalnya, sayur lodeh, oseng-oseng, sampai lento. Kalau lagi langka, jalan pintasnya adalah minta tetangga selembar, dua lembar, asal tidak berlebihan.
Pernah dengar nggak sih, kalau daun jeruk purut terus-menerus dipetik bisa menyebabkan mati. Awalnya tidak percaya, ternyata kejadian juga. Dulu pernah punya pohon jeruk purut, tiap berapa hari sekali diminta orang warung cukup banyak ngambilnya. Eh umurnya nggak lama mati.
Sekarang Ibu nanam lagi, hasil minta bibit dari desa. Daripada di tanam pinggir jalan lebih baik ditanam Ibu di deket pagar rumah agak jauh dari jalan raya.
Nah karena pohonnya cukup tidak terlihat dari jalan raya, jadi yang minta daunnya jarang. Paling saudara sendiri yang mengambil itupun nggak banyak, secukupnya.
Alhamdulillah ulatnya juga banyak, makanan favorit ulat memang pohon jeruk purut itu.
Sereh
Ini nih juga termasuk tanaman yang mudah sekali di tanam. Hanya tidak semua orang memiliki keinginan menanam tanaman cuku simpel ini, tidak memerlukan lahan yang luas juga.
Tanaman yang biasa dijadikan bahan masakan kari, lodeh bisa tumbuh subur walau jarang disiram. Kalau beli di pasar 1000 dapat tiga sampai 4 batang.
Daun Pisang
Pohon pisang termasuk pohon yang bermanfaat semuanya, daunnya bisa untuk bungkus makanan, buahnya bisa langsung dimakan atau diolah lagi, gedebok bisa untuk makanan, kerajianan tangan, jantung pisang juga bisa di olah jadi makanan. Jadi kalau kalian menanam pohon pisang tidak akan ada ruginya. Hanya perlu merampingkan dedaunannya, biar nggak kayak alas roban.
Yang agak langka sekarang itu daun pisang, karena sudah mulai banyak orang tidak memiliki pohon pisang, dan solusinya jika ingin memasak yang menggunakan daun pisang harus beli ke pasar dulu.
Karena mereka tahu, daun pisang yang di jual di pasar tidak se segar dari pohonnya ditambah harganya cukup melilit untuk senilai daun maka lebih tertarik daun pisang milik tetangga. Nah bagi yang jujur mereka izin membelinya, bagi yang curang mengambilnya diam-diam bisanya pas shubuh hari, bagi yang menghemat lebih sopan meminta baik-baik.
Minta itu boleh saja, asal mengikuti intruksi dari yang punya. Kalau meminta daun pisang untuk masakan bothok misalnya yang dipakai pisang batu atau kluthuk, karena tekstur daunnya keras. Kadang itu bikin kesal, minta daun pisang eh yang diambil daun pisang buah. Alamat memperlambat pertumbuhan buahnya dong.
Disarankan untuk mengambil daun ini, alasannya daunnya robek-robek mbak, juga tinggi tau gitu kagak usah minta atau beli di sini cari sono di pasar bikin geregetan aja.
Makanya nggak heran, kalau kalian menjumpai pohon pisang tumbuh liar di pinggir jalanan biasanya dekat kali atau sungai dipastikan daunnya tercabik-cabik. Itu adalah ulah mereka mengambil daun pisang tidak dengan hati, karena ogah beli di pasar akhirnya cari gratisan hasilnya digrempesi daunnya sampai habis.
Menangis rasanya menyaksikan pohon pisang diperlakukan tragis. Padahal menurut penelitian, tumbuhan yang diperlakukan dengan buruk mereka juga bisa merasakan seperti halnya manusia.
Kemangi
Si kecil wangi seribu manfaat julukan itu pas untuk tanaman kemangi. Memang tumbuhannya kecil, tapi kalau udah dicampur sama sambel, uluh-uluh nikmatnya tergantikan. Wajib rasanya menanam sendiri di pelataran rumah.
Minta sekali, dua kali nggak akan ada puasnya, mending minta biji kemangi kering terus di sebarin di depan rumah. Jangan lupa disiram, insyaallah tumbuh dengan sendirinya, apalagi musim hujan kayak gini, tinggal disebar ntar tumbuh sendiri.
Jika dibandingkan membeli di tukang sayur, harga satu unting 1500 rupiah. Makanya nggak heran juga penjual sayur sengaja tidak menaruh kemangi di rak depan alias disembunyikan di dalam biar nggak diambili per batang haha. Tau aja si penjualnya, kalau pembeli suka males beli mending minta karena alasan butuhnya sedikit.
Kan kasihan juga, penjual sayur itu dapatnya dari kula’an di pasar bukan panen sendiri hihi.
Ibuku lagi proses menanam lagi tanaman ini, biar puas metik sendiri kalau mau nyambel. Lumayan kalau udah berkembangbiak bisa sekebun penuh tanamannya.
Daun Pandan
Ada daun pandan wangi dan daun pandan ijo. Biasanya lebih menarik daun pandan wangi untuk diminta orang, karena kebutuhannya lebih sering dicari misalnya untuk masak nasi, bikin kolak, dst. Ibuku kebetulan punya, tanamannya udah cukup besar bahkan sudah beranak-pinak. Kelihatan dari jalan raya, sudah banyak tertarik memetik daun pandan wangi.
Ibu sering menyarankan agar mengambil tanaman daun pandan yang anakan, biar bisa ditanam di rumah. Kurang baik apa coba Ibuku? Eh nggak lama, masih sama minta lagi dengan alasan yang sama hadehh.
Kalau daun pandan ijo untuk pewarna alami makanan, hidupnya dia cukup tenang sepi peminat daripada daun pandan ijo banyak followersnya.
Menanam tanaman sendiri di pekarangan atau pelataran rumah memang membawa manfaat bagi diri sendiri dari orang lain. Harus sudah siap menerima resiko kalau hidup bertetangga, pernah medengar sebuah ucapan kalau tanaman tetangga adalah tanamanya dia juga mau bagaimana lagi dari pada diberi label pelit oleh masyarakat, pilih mana?
Bisa menjadi ladang bershodaqoh, disaat mereka bisa ber amal dengan hartanya kita bisa beramal dengan sedikit tanaman yang Allah titipkan untuk kita. Siapa tau sedikit amal ini, suatu saat bisa mengubah nasib seseorang.
Hidup bermasyarakat itu tidak mudah, meminta dan memberi bagai dua mata pisau tidak terpisahkan dalam masyarakat. Ada kalanya kita senang bisa memberi apa yang kita punya, adakalanya sedih saat orang lain meminta lebih pada kita. Manusiawi, tidak ada makhluk yang sempurna.
Semoga kita semua terhindar dari perilaku suudzon pada tetangga dan orang lain, fokus kita adalah mulai menanam sendiri bahan dapur untuk investasi siapa tahu terjadi lonjakan harga uang di dompet masih tetap aman, karena masih ada yang bisa dipetik sendiri.
Lebih baik memberi daripada meminta itulah slogan umat muslim.
Masukkan juga Mbak: tomat, lombok, daun sop, sereh. Aku nanam itu di rumah. Dipakai hari-hari.
BalasHapusKak, aku punya pohon mangga di halaman dan di sekeliling rumah (rumahku di hoek jadi pinggir jalan ditanami mangga sama suamiku. Jadi total ada 4 pohon mangga, 2 jambu biji dan 1 nangka. Yang di luar pagar hampir ga pernah panen..diambilin yang lewat meski teriak sih dari luar haha
BalasHapusTerus kalau jeruk purut aku punya dah tinggi dan lebat..berapa tahun gitu umurnya, eh orang lewat atau tetangga minta(jualan pula dia), beneran lho ga lama mati..sedih akutu, belum punya ganti
Alhamdulillah, semuanya saya ada dan punya. Memang semuanya selalu dimintain tetangga. Hehehe.... Semoga jadi amal ibadah aamiin....
BalasHapusBaca ini jadi teringat nih kalo aku adalah orang yang paling sering minta tanaman orang.
BalasHapusSaya paling sering minta daun jeruk, daun salam, daun kari (salam Koja), daun pandan, daun jarak (untuk bayi) dan juga belimbing wuluh. Hihihi
Entah kenapa untuk dedaunan ini jarang jumpa di warung dekat rumah. Jadinya sering minta.
lah bener juga mbak, tanpa aku sadari 7 macam tanaman di atas bener2 bisa jadi ladang amal kalau kita mau berbagi ya :D
BalasHapussayangnya aku cuma punya tanaman pandan nih.. hihi
tetanggaku punya pohon jeruk nipis yang buahnya banyak banget, kita2 sering minta dan memungut jeruk nipis yang pada jatuh soalnya masih segar dan bagus :D
Hihihi iya bener subuh_subuh mereka ambilnya yah.. Punya kami kelengkeng ditunggu masak ehh tetiba hilang di makan hama kepala hitam wkwkwkwk..
BalasHapusBaru tau daun pandan salah satunya sebagai tanaman yg diambil pagi hari semoga ladang amalnya dibalaskan Allah SWT ya..
BalasHapusKalau aku dulu depan rumah ada pohon rambutan. Jadi ladabg sedekahnya dari sana. Kalau sekarang karena tinggal di kota nanamnya sereh dan pandan. Tetangga paling minta pandan dan sereh.
BalasHapusBener sekali di rumahku ada daun pandan, sereh dan kemangi. Terkadang tetangga minta untuk melengkapi bumbu masakannya. Dengan demikian tanpa disadari sudah berbagi ya
BalasHapusSaya punya pohon mangga depan rumah mba.
BalasHapusKarena ibu saya suka bagi bagiin ke tetangga, Alhamdulillah tetangga ndak akan ambil diem-diem, karena ntar pasti dibagi, begitu mungkin mikirnya hehehehe.
baru-baru ini numbuh sendiri pohon rimbang. Tahu rimbang ndak mba?
Di medan bilangnya rimbang, di kota kota lain ndak tau bilangnya apa.
Skrg itu yang sering diambil orang lewat, karena sebagaian pohonnya dan buahnya agak terjulur ke luar.
Ya ndak papa sih. kata ibu saya ikhlas aja.
Mungkin karena ikhlas, buahnya jadi banyak terus. semua dapat rezeki hehehe
Betul sekali. Di rumah masa kecil saya dulu ditanami 3 buah pohon Mangga. Dan kalau berbuah memang pada dibungkus plastik biar kalau nggak sengaja jatuh kalaupun kena tanah ya nggak kotor. Kalau sudah berbuah seringnya dibagi-bagi.
BalasHapuswah saya baru ngeh ya ini tumbuhan memang mudah ditanam tapi ga semua orang ga mau nanam ini ya, betul juga di rumah sering banyak yang minta dari beberapa tanaman tersebut dan ibu kasih gratiskan
BalasHapusApalagi di zaman sekarang, dan tinggal di pemukiman yang lahannya terbatas, punya 7 tanaman di atas bakal bermanfaat banget nih. Sayangnya aku nggak telaten tanam-menanam, jadi lebih seringnya malah dikasih sama tetangga, hehe.
BalasHapusLangsung ingat ibu dan rumah kami di kampung begitu baca postingan mba ini. Benar sekali mba, di rumah saya ada semua tanaman ini. Sering sekali tetangga meminta daun pandan, sereh, daun jeruk atau jeruk nipisnya, juga daun pisang. Alhamdulillah. Banyak jalan mengumpulkan pahala dari Allah.
BalasHapusSebagian prilaku tetangga ambil buah/daun tanpa izin memang nyebelin bgt ya, tapi memang sudah resiko bertetangga sih gitu apalagi nanemnya itu di luar rumah yg mengundang orang buat melihat pohon kita
BalasHapuswaaaah berarti ladang amalku banyak nih soalnya ada puun kemangi, pandan, ama mangga hehehehehe.....
BalasHapus