Identitas Buku
Judul Buku: Dilarang Mengeluh (kecuali pada Allah)
Penulis: Niswahikmah
Penerbit: PT Elexmedia Komputindo
ISBN: 9 786020497334
Tahun Terbit: 2019
Tebal Halaman: 162 halaman
Blurb
Hidup ini memang tak mudah, tetapi bukan untuk dikomentari dan dikeluhkesahkan. Hari demi hari terkadang memang terasa berat, tetapi bukan untuk menjadikan kita mudah marah, berprasangka buruk dan tidak bersyukur.
Jangan mengeluh pada manusia. Percuma, tidak mendatangkan manfaat justru membuat beban terasa semakin berat. Simpanlah keluhan tersebut di dalam hati, kemudian tumpahkanlah hanya kepada Allah.
Buku ini mengajarkan kita cara terbaik untuk menikmati setiap kebutuhan dan ujian hidup dengan bersyukur kepada Allah. Sebab, hanya Dia-lah yang bisa memberikan apa yang kita butuhkan. Hanya Dia-lah yang bisa mengubah tangis menjadi tawa. Oleh karena itu, kita harus yakin kepada-Nya. Dengan keyakinan tersebut, kita tak perlu lagi memendam keluhan terlalu lama Insya ALLAH.
Alasan Membaca Buku ini
Belajar mengapresiasi karya milik teman sendiri, melihat perjuangan dia hingga bukunya bisa tembus penerbit mayor sekelas Gramedia. Waw masya Allah.
Karena dari judulnya tidak hanya cukup menarik, juga mengusik hati tiap mendengarnya. Sebuah karya dari gadis yang masih duduk di bangku kuliah, melahirkan karya dengan konsep motivasi spiritual. Bertujuan untuk meluruskan hal-hal yang selama ini dianggap berat, sepele bahkan susah sekali menjalani rutinitas hidup.
Review
Buku ini bernuansa motivasi spiritual yang memiliki tujuan menggaet kaum 18+. Meski begitu kisah-kisah yang dihadirkan sebagian besar berasal dari pengalaman pribadi penulis, jika aku tidak salah menilai. Masalah-masalah yang dihadirkan tidak jauh-jauh dari persoalan yang dihadapi manusia kebanyakan.
Buku Dilarang Mengeluh Kecuali Pada Allah berisi 4 bagian. Bagian pertama Tuhan Selalu Punya Cara, penulis menceritakan beberapa cara yang Tuhan kirim secara tidak sengaja agar hambanya tetap terus mengingat padanya. Ayat Alquran yang sangat puitis mengalahkan syair yang ditulis orang-orang barat, menceritakan tuma’ninah sholat pada sholat tarawih saat ramadhan, tentang memakai hijab itu bukan hal mudah.
Dan semakin tergelitik dengan tulisan berjudul Hari-hari terakhir Ramadhan, sangat mengetuk ingatanku, pasalnya hal seperti itu lumrah terjadi jika bulan puasa memasuki detik-detik penutupan. Jika ditanya apakah kamu termasuk golongan yang tergesa-gesa di hari terakhir bulan Ramadhan karena harus berlarian di pasar atau mall untuk mencari baju terbaik Idul Fitri nanti. Jawabnya, iya pernah, lalu apa kau merasa keliru tindakanmu itu? setelah membaca buku ini, tersindir, tertampar bagaimana bisa seorang muslim memiliki pikiran rendahan seperti itu pada bulan-bulan terbaik itu.
Bagian kedua Manusia (makhluk penuh salah dan alpa) terdiri dari 17 sub judul. Manusia adalah makhluk yang tak cukup puas dengan segala nikmat yang sudah dititipkan. Cukup tertarik pada pada sub judul Tentang Mahasiswa, aku sangat tertegun penulis menuturkan beberapa istilah sebutan mahasiswa. Dan pada akhirnya penulis memiliki kesimpulan semua panggilan itu memiliki maksud dan tujuan sendiri bagi yang menjalani. Bukankan itu jalan dari kesuksesan seseorang, biarkan orang lain berpendapat toh juga tidak saling menjatuhkan prinsip masing-masing.
Bagian ketiga Keluarga Bagian paling Setia. Keluarga adalah cerminan pribadi seseorang ketika di luar rumah. Maka tak heran jika ada anak yang berhasil mencapai impiannya tidak lepas dari peran keluarga. Ayah, Ibu, kakak, adik semua adalah satu kesatuan yang nyata, tanpa dukungan dari mereka semua seorang anak bukanlah apa-apa.
Keluarga menjadi tempat pulang yang mendamaikan, Ayah yang selalu menasehatiku jika aku keliru bertindak, Ibu memarahiku karena tidak mendengarkan perintahanya, kakak bertengkar denganku karena berebut makanan, ketika ada anggota keluarga tidak lengkap akan saling mencari.
Bagian keempat Perempuan-perempuan Hebat. Pada bagian penulis tidak hanya menyinggung tapi juga membawa nama harum sebagai perempuan. Perempuan memang berasal dari tulang rusuk, meski begitu bukan berarti harus menjadi yang kedua. Dilahirkan ke dunia sebagai perempuan, tentu Tuhan memiliki maksud tidak hanya berpangku tangan menunggu belas kasihan dari laki-laki, justru perempuan adalah sosok lebih tegar dari yang dikira. Dalam novel Dilarang Mengeluh diceritakan secara nyata sosok perempuan dari mulai, istri kedua yang harus bekerja keras demi menghidupi kelurga kecilnya karena sosok suami tidak sanggup menghidupi ekonomi, kemudian perempuan yang terlihat bahagia walau suaminya memilih meninggalkan dirinya demi perempuan lain, kemudian perempuan yang terjun ke dunia politik karena terlalu resah dengan pemimpin laki-laki yangs semakin sering terjerat kasus korupsi, sampai perempuan hebat di usia tidak muda lagi masih sangat bersemangat menuntut ilmu agama karena ketekunannya.
Perempuan bertulang baja kalimat dalam novel itu sangat mewakili cerita bagian ke 4 ini, perempuan sanggup melakukan hal multitasking dan ketika menyandang istri tugasnya semakin banyak. Apalagi jika terjadi kejadian buruk tidak diinginkan, peran istri hilang berubah menjadi kepala keluarga. perempuan oh perempuan kau ditakdirkan untuk menjadi kuat dan hebat memang, insya Allah surga menanti.
Secara keseluruhan buku ini cukup layak diberi bintang 4,5. Dengan cerita-cerita yang sering terjadi di sekitar menjadi konflik menarik untuk terus dipelajari sekaligus sebagai pengingat diri sendiri sebagai umat muslim tentunya. Melalui buku Dilarang Mengeluh bisa mengambil pelajaran bahwa manusia itu sejatinya makhluk mengeluh, makhluk merepotkan, makluk penuh alasan, dan semuanya itu akan bisa dinetralisis jika mereka kembali pada Allah Sang Penguasa Bumi.
Berbicara soal mengeluh memang gak habis-habis ya hihi. Bagus banget konsep bukunya, ditulis ama anak kuliahan lagi, jadi malu saya. Kebetulan saya juga termasuk orang yang kurang suka jika dengar ornag ngeluh. Aplagi yang dikeluhin hal-hal yang di luar kendali wkwk. Kadang pusing aja hehe. Tapi saya pun tentu pernah mengeluh haha
BalasHapusTulisan review nya bagus kak, jujur saya dari kemaren pengen bikin tulisan review buku seperti ini, mampir kesini jadi punya referensi untuk bikin tulisan yang serupa
BalasHapuskerenn...
BalasHapus