Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah sudah didepan mata, tinggal menghitung hari. Pilkada serentak akan digelar 9 Desember 2020 alias bulan depan. Pemilihan Kepala Daerah yang dilakukan serentak di beberapa daerah di Indonesia bukanlah hal yang baru, pasalnya sudah sering pemerintah menggelar dan dilakukan secara serentak. Disamping bisa menghemat biaya, promosinya sekalian.
Salah satu daerah yang akan ikut serta meramaikan kontes Pilkada 2020 adalah daerah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kabupaten sidoarjo di pimpin oleh Syaiful Ilah, S.H,. M.Hum dan wakil Bupati H.Nur Ahmad Syaifuddin, S.H. Syaiful Ilah sudah menjabat 2 periode, 2010-2015 periode pertama dan 2016-2021.
“Abah Ipul” begitulah sapaan akrab warga Sidoarjo. Sebelum menjabat sebagai bupati 2 periode, Abah Ipul lebih dulu terjun sebagai wakil bupati mendampingi Win Hendarso. Kemudian di tahun 2010 sukses memenangkan Pilkada sebagai Bupati.
Namun sayang setahun sebelum masa jabatannya berakhir tepat tanggal 7 Januari 2020, Pak Syaiful Ilah harus terjaring OTT Operasi Tangkap Tangan KPK. Diduga Syaiful Ilah melakukan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Karena kasus itu pengadilan Tipikor Surabaya Tjokorda Gede Artana menvonis Syaiful Illah 3 tahun kurungan penjara dan denda Rp 250 juta subsider enam bulan penjara. Vonis hukuman pengadilan tipikor dinilai lebih rendah daripada tuntutan tim jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi yang pada sidang sebelumnya menuntut Syaiful Ilah dihukum 4 taun penjara dan denda 200 juta subsider enam bulan penjara.
Syaiful Ilah resmi menjadi tersangka, terjadi kekosongan jabatan dan kinerja pemerintah sementara dilakukan oleh sekretaris Kabupaten setempat. Wakil bupati Nur Ahmad Syaifuddin dilantik gubernur Khofifah untuk menjalankan wewenang sebagai pelaksana tugas (Plt.) Bupati Sidoarjo menggantikan Saiful Ilah di awal tahun 2020.
Belum usai perasaan kecewa, sedih yang diterima warga Sidoarjo, Bupati Sidoarjo terjaring OTT dan divonis 3 tahun penjara, Pelaksana tugas Bupati Sidoarjo Cak Nur tutup usia pada Sabtu (22/08/2020).
Cak Nur dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo, dan diduga terkonfirmasi positif covid19. Hal itu dibenarkan oleh DR. Joni Wahyuadi, Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Jatim.
Padahal Cak nur sudah merencanakan dirinya bakal maju di kontes PILKADA 2020. Bahkan banner berfotokan diri sudah sempat beredar dan terpajang di sudut-sudut kota.
Kekosongan jabatan terulang kembali, Gubernur Jawa Timur Khofidah Indah Parawangsa bertindak cepat untuk mengatasi hal ini. Hudiyono diambil sumpah dan dilantik sebagai Pj Bupati Sidoarjo untuk merampungkan tugas-tugas penting sampai keluar hasil pengumuman pemenang Pilkada 2020.
Sebagai warga Sidoarjo yang harusnya taat demokrasi sudah sewajarnya memahami siapa saja yang akan bertarung di kontes Pilkada 9 Desember 2020. Berikut rangkuman pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati sudah lolos seleksi.
1 Bambang Haryo Soekartono dan Taufiqulbar
Lahir Balikpapan, 16/01/1963
Profesi Anggota DPR-RI (2014-2019)
Alumni S1 Teknis Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya selain sudah terjun ke dunia politik, juga sebagai pengusaha kapal ferry dan menjabat sebagai Direktur di beberapa perusahaan perkapalan diantaranya PT. Dharma Lautan Utama (Ferry). PT. Adihulung Saranasegara (Pemeliharaan Kapal) dan PT. Graha Senggigi (Pemilik Hotel Grand Beach Senggigi Di Lombok NTB).
Pada masa kerja 2014-2019 Bambang duduk di Komisi VI yang membidangi BUMN, koperasi, investasi, perdagangan dan perindustrian.
Diusung koalisi partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP dan PKS, Bambang dan Taufiqulbar mencoba peruntungan maju di Pilkada Sidoarjo 2020.
Visi |
Misi |
Mewujudkan Sidoarjo Yang
Berdaya Saing Tinggi, Humanis, Sejahtera, Melalui Optimalisasi Pontensi
Daerah Dan Percepatan Pembangunan |
1. Mewujudkan pemerintah yang Professional, Efektif, Bersih, Transparan, dan Akuntabel. 2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang unggul, cerdas, bermoral, beretika dan berkarakter melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi. 3. Mengoptimalkan sumber daya daerah yang berlandaskan pada pemberdayaan masyarakat dan aspek pelestarian lingkungan untuk mewujudkan kelestarian daerah. 4. Memperkuat Sinergitas antara eksekutif, legislatif para pelaku usaha, akademisi dan masyarakat dalam membangun daerah. |
Bambang Haryo Soekartono disingkat BHS mengklaim dirinya berlatar belakang NU kultural dan akan menjadikan Sidoarjo religius. BHS ini berjanji bakal bersinergi membangun Sidoarjo, terutama dalam fasilitas pendidikan gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang dinilai masih minim saat ini.
Selain berkonsolidasi dengan NU juga menggandeng Muhammdiyah, kalangan pemuda, tokoh masyarakat dan sejumlah organisasi masyarakat lainnya.
Paslon nomor 1 jika dipercaya memimpin Sidoarjo bakal berjanji akan menggandeng tokoh-tokoh NU dalam setiap pengambilan kebijakan, selain itu juga akan menjaga hubungan dengan ormas yang lain.
Memiliki tagline Sidoarjo Lebih Baik juga berkeinginan menjadi Sidoarjo Kota religius jika dipercaya diberi amanah.
“Program utamanya adalah pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Misalnya gedung MI bakal ditambah. Jika saat ini jumah MI se Sidoarjo sebanyak 211 sekolah, kita naikkan jumlahnya dua kali lipat,” begitu tuturnya mari kita noted.
Sementara Cawabup Taufiqulbar mengaku dirinya lahir dari kalangan NU, mengaku cucunya Ketua MWC NU Sedati H Hasan Dahlan. Tidak cukup disitu, Taufiqulbar menjelaskan perjuangan mertuanya mendidikan RSI Siti Hajar hingga kini menjadi rumah sakit besar. Dulunya berupa Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).
Mantan ketua Komisi A DPRD Sidoarjo ini juga memberikan jawaban alasan maju di Pilkada Sidoarjo yakni bermimpi Sidoarjo bisa bersaing dengan Surabaya. Dirinya mengaku tidak mau jika Sidoarjo ketinggalan dari Surabaya. Apalagi posisi Sidoarjo penyangga Surabaya.
Jika kalian ingin mengenal lebih dekat atau bertanya bisa langsung menghubungi media sosial
facebook: bambangharyos
instagram: @bambangharyos
Twitter: @bambang_haryos
2. Ahmad Muhdlor Ali dan Subandi
Lahir 11 Februari 1991 (usia 29 tahun)
H Ahmad Muhdlor Ali, S.I.P seorang akademisi pendidikan Sidoarjo dan Direktur Pendidikan Yayasan Bumi Sholawat Progresif. Sosok yang akrab disapa Gus Muhdlor adalah putra keenam dari tokoh besar NU KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali.
Selain itu ia menjabat sebagai sekretaris GP Anshor Sidoarjo sejak tahun 2015-sekarang.
Berpasangan dengan Subandi, saat ini menjabat sebagai ketua Komisi A DPRD Sidoarjo.
Dilansir surabaya.tribunnews.co.id Gus Muhdlor menginisiasi pengembangan pendidikan pesantren tidak cukup pada sentral religius juga aspek intelektual. Hal ini terbukti sekolah Progresif Bumi Sholawat menjadi sekolah yang dipercaya mampu membimbing anak-anaknya tidak hanya spiritual juga intelektual.
Ia meyakni bahwa manusia dilahirkan dengan bakat dan potensi unik, yang dengan seyogyanya difasilitasi secara optimal dengan standar mutu pendidikan yang baik dan sarana & prasarana yang represantif.
Oleh karena itu Gus Muhdlor mengusung konsep pendidikan yang membentuk pribadi yang Kokoh Spiritual dan Mapan Intelektual.
Partai besutan Muhaimin Iskandar menunjuk Ahmad Muhdlor Ali dan Subandi maju sebagai cabup-cawabup Sidoarjo. Setelah sebelumnya anak mantan Bupati Sidoarjo non aktif Amir Aslichin juga berharap mendapat rekom.
Nah ketahuan sekarang alasan Amir Aslichin tidak jadi maju di Pilkada 2020.
Visi |
Misi |
Mewujudkan Kabupaten Sidoarj o
yang sejahtera, maju berkarakter dan berkelanjuta |
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan tangkas melalui revitalisasi dan penuhi batas kwalitas. 2. Membangkitkan pertumbuhan ekonomi lewat UMKM, koperasi, pertanian, dan perikanan untuk membuka lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan. 3. Membangun SDM yang unggul berkarakter. 4. Mewujudkan masyarakat religius yang berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan serta mampu menjaga kerukunan sosial antar warga. |
Paslon yang memiliki tag line Bersih GESIT Visioner dengan hastag Jemput Perubahan membuat program 17 unggulan yang disingkat 17 pro MAS diantaranya memberi beasiswa terhadap 10 ribu siswa Sidoarjo. Menggerakkan empower emak-emak berupa bantuan hibah sekitar 5 sampai 50 juta rupiah untuk mengembangkan UMKM. Membangun RSUD Sidoarjo Barat di Krian, memastikan di seluruh warga mendapat BPJS. Meningkatkan kesejahteraan GTT, guru swasta dan guru honorer. Mengangkat potensi kreatif anak muda. Pelayanan publik non-stop 24 jam demi birokarasi transparan dan akuntabel. Membuka 100.000 lapangan kerja. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan dan kader posyandu dsb
Salah satu hal yang melekat pada paslon nomor urut 2 ini adalah putra dari kyai ternama. Dimana hal itu bisa mendompleng dirinya agar mendapat banyak dukungan suara warga sidoarjo.
Saat ditanya perihal maju sebagai bakal calon Bupati adalah sebagai lahan dakwah untuk mensejaherahkan masyarakat “Karena banyak curhatan yang beredar terutama di media sosail, maka harus berubah,” Katanya.
Jika kalian ingin mengenal lebih dekat atau bertanya bisa langsung menghubungi media sosial
facebook: @gusmuhdlorali
instagram: @ahmadmuhdlorali
3. Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik
Lahir 21 April 1971
Sosok Kelana Aprilianto yang lebih dikenal Mas Kelana dikenal memiliki banyak usahaha diantaranya properti, perhotelan, trasportasi, agrobis, ekspor/impor, perkebunan dan peternakan yang dikelola sendiri. Lokasi berbagai usahanya tersebar di Indonesia, sehingga mampu menyetrap tenaga kerja.
Diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang.
Selama terjun di dunia politik Mas Kelana pernah memimpn DPD Partai Hanura JAWA Timur.
Mas Kelana ternyata sudah lebih dulu mencalonkan diri sebagai cabub Pasuruan tapi gagal. Dan hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk kembali lagi bertarung dalam pilkada 2020 di wilayah Sidoarjo.
Pria asal Pasuruan yang sudah dikenal karena berbagai usahanya memiliki rencana membangun peternakan modern dengan sistem pengelolaan sapi dilepas layaknya di padang rumput.
Selain dikenal sebagai pengusaha Kelana juga aktif menggelar seni budaya. Keaktifan itulah ayang membuatnya beberapa kali mendapat penghargaan.
Menurutnya ia merasa senang, dan berharap masyarakat tidak buta budaya dan kesenian. Ia khawatir semakin ke depan anak-anak muda generasi penerus bangsa justru tidak mengenal seni dan budaya Indonesia khususnya jawa timur.
Berpasangan dengan Dwi Astutik. Sekilas melihat foto yang terpampang di baleho sudut-sudut kota mirp sekali dengan Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawangsa. Setelah ditelusuri ternyata kliru, justru ia membantah jika dirinya tidak ada hubungan saudara dengan Khofifah.
Visi |
Misi |
Terwujudnya Sidoarjo sebagai kabupaten yang sejahtera maju dan bermanfaat |
1. Memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih, demokratis dan transparan. 2. Meningkatkan kualias hidup manusi dan masyarakat Sidoarjo. 3. Membangun sarana dan prasarana untuk meningkatkan perekonomian kabupaten Sidoarjo. 4. Meningkatkan kualias kehidupan beragama dan bermasayarakat. 5. Mewujudkan kondisi masyarakat yang aman, tentram, dan dinamis. |
Jika kalian ingin mengenal lebih dekat atau bertanya bisa langsung menghubungi media sosial
instagram: @kelanaaprilianto
Komentar
Setiap coblosan selalu menjadi momen spesial yang ditunggu-tunggu bagi mereka yang maju sebagai calon. Lain halnya kami yang disini sebagai rakyat yang notabene tidak memiliki kekuasaan, waktunya pemilihan ataupun tidak ya tetap biasa saja. Kecuali ada yang berbeda, pembagian mukenah, sarung, uang dsb yang jauh lebih menggiurkan. Memang hal itu dilarang sebenarnya, karena meremehkan demokrasi negeri sendiri. tapi bukankah sudah banyak oknum di pemerintah justru membuat kebijakan menyengsarakan rakyatnya.
Sistem pemerintahan yang dianut di negri kita tercinta adalah Dari Rakyat Oleh Rakyat Untuk Rakyat. Apakah sudah tepat sasaran? Sesuai dengan syariat Islam sebagai negara mayoritas muslim? Dari manakah doktrin itu diambil? Dari pengetahuan Orang Barat, apa selama ini teori itu terbukti terjadi peningkatan? Kalian bisa menilai sendiri.
9 Desember 2020 bertepatan peringatan Hari Anti Korupsi Internasional sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional akan diselenggarakan Pilkada serentak seluruh Indonesia.
Dari ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati manakah yang bagus untuk direkomendasikan?. Perihal selera itu milik individu, tapi tidak ada salahnya ikut mengomentasi mereka yang mencalonkan diri, berikut ulasannya.
1. Tiga dari kedua paslon berasal dari pengusaha, sejenak hal itu mengingatkan pada sosok yang sudah terjun di dunia politik era saat ini. Ia pernah mengatakan saya memang seorang pengusaha, tapi jika saya hanya menjadi pengusaha tidak terjun ke politik tentu saya akan kesulitan saat perizinan, katanya. Rasa-rasanya buka hal tabu, sukses menjadi pengusaha, memiliki modal, mencoba dunia politik, klop sudah ikan pindang plus kuah asem mantapp.
2. Ada diantara beberapa misi diantara paslon akan memberikan dana sejumlah sekian-sekian untuk pembangunan, pembenahan dll. Apakah rakyat langsung yakin? Sudah tidak lagi masyarakat gampang di bodohi. Sudah puluhan periode rakyat sering diberi janji, yang hadir justru prank.
3. Ada salah satu dari paslon yang bisa disebut masih terbilang muda belia, pengalaman politik masih minim. Karena berasal dari kalangan terkemuka di sebuah ormas besar Islam, tidak heran juga masih memiliki dukungan besar. Pendukungnya memberi slogan saatnya yang muda yang bergerak, kadang anak muda suka menggebu-gebu kalau sudah bergerak, kadang juga bisa oleng. Bukankah kalau belum ada pengalaman justru hal pertama yang dia dapat adalah percobaan kelinci, apa jadinya hal besar justru jadi percobaan kelinci.
3. Dari sekian misi yang rencanakan masing-masing paslon selalu ada akan membangun sarana dan prasana demi kemajuan rakyat Sidoarjo, singkatnya seperti itu. Sebenarnya benar nggak sih? Tiap pemimpin baru pasti ada saja yang harus dibangun. Bagaimana jika yang sudah ada itu dirawat, dibenahi, biar APBD tetap utuh. Kenapa gengsi? lagu lama kalau ini.
4. Waktu kampanye rajin sambang sana sambang sini, giliran udah kepilih kalau dicari susahnya minta ampun. Sebenarnya yang punya kekusaan pemerintah atau rakyat kah? Katanya kekuasaan tertinggi di tangan rakyat? Pernyataan itu berlaku saat menjelang pencoblosan aja.
Terlepas dari semua janji-janji yang mereka sampaikan jika nanti diberi amanah, sudah kewajiban sebagai umat muslim memilih pemimpin untuk lima tahun kedepan. Hal buruk bisa saja terjadi, jika kita umat muslim lebih memilih golput karena tidak percaya sistem yang dijalankan di negri tercinta ini.
Setidaknya kita ikut berikhtiar untuk keamanan dan kemakmuran Indonesia Raya dari orang-orang yang ingin memecah belah rakyat Indonesia.
JANGAN LUPA DATANG KE TPS 9 DESEMBER 2020
Posting Komentar
Posting Komentar