Barusan aja cek timeline di facebook eh nggak sengaja muncul
poster bertuliskan “INTERNATIONAL VOLUNTEER DAY” yang diselebrasikan tanggal 5
Desember 2018. Satu kebanggaan tersendiri kalau mendengar kata Volunteer dan
Volunteer. Bagaimana tidak Volunteer yang kalau dalam bahasa Indonesia disebut
Relawan, pasti kalian semua udah pada kenal kan ya?. Relawan memang suatu
kegiatan bukan profesi tetap.
Berdasarkan survey yang tak sengaja kulihat di timeline instagram menjelaskan bahwa negara Indonesia menduduki
peringkat teratas alias nomer 1 sebagai warga negara yang sangat peduli dengan
kegiatan kerelawanan, bisa mengalahkan beberapa negara salah satunya Malasyia.
Masya Allah sungguh luar biasa hati dan semangat mereka dalam membantu sesama.
Melihat kondisi sekarang ini banyak sekali diadakan kegiatan
volunteer yang diadakan oleh berbagai kalangan
baik itu oraganisasi, komunitas sampai perusahaan pun. Salah satunya Kelas Inspirasi. Pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama itu. Suatu gerakan yang mengajak para pekerja professional untuk ikut berbagi dengan cara menginspirasi pada anak-anak Indonesia. Sasaran sekolahnya adalah lokasi sekolah yang terpinggir alias terisolasi jauh dari hingar bingar perkotaan. Dengan tag line fenomenalnya “Sehari Mengajar Seumur hidup menginspirasi”. Wah kayaknya bikin kecanduan ya? Mantul banget.
baik itu oraganisasi, komunitas sampai perusahaan pun. Salah satunya Kelas Inspirasi. Pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama itu. Suatu gerakan yang mengajak para pekerja professional untuk ikut berbagi dengan cara menginspirasi pada anak-anak Indonesia. Sasaran sekolahnya adalah lokasi sekolah yang terpinggir alias terisolasi jauh dari hingar bingar perkotaan. Dengan tag line fenomenalnya “Sehari Mengajar Seumur hidup menginspirasi”. Wah kayaknya bikin kecanduan ya? Mantul banget.
Kelas Inspirasi ini anak dari Indonesia Mengajar. Sekilas
info tentang Indonesia Mengajar. Indonesia Mengajar (atau biasa disebut IM) sendiri
digagas oleh Anis Baswedan tahun 2012 dengan pengajar yang disebut PM (Pengajar
Muda). Namun yang membedakan Indonesia Mengajar sendiri, harus mengabadi selama
satu tahun, para PM yang ingin bergabung harus benar-benar melalui seleksi yang
ketat. Penempatan PM didaerah 3T (terluar, tertinggal, terpencil). Berdasarkan
cerita yang sudah kugali dari para PM kebanyakan mereka yang lolos itu fresh
graduate. Dan lebih dari itu ada cerita yang mengharukan sampai rela keluar
dari tempat kerja yang bergaji fantastis demi bisa ikut Indonesia Mengajar. Wah
sampai seperti itu virus nya. “Setahun mengajar seumur hidup menginspirasi”
begituah tag linenya.
Awal mula Kelas inspirasi lahir di Jakarta. Dan kenapa bisa
ada? Melihat Indonesia mengajar yang harus mengabdi selama setahun. nah bagi
orang yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan tapi memiliki keinginan besar untuk
bisa menginspirasi anak-anak Idonesia. Maka terbentuklah Kelas Inspirasi yang sampai
sekarang sudah ada disetiap daerah. Dari kelas Inspirasi Papua sampai Kelas
Inpirasi Aceh ada. Dengan hadirnya kelas inspirasi di berbagai kota siapapun
bisa menginspirasi anak-anak negri.
Kelas Inspirasi tak lebih seperti seperti candu manis tak
terkecuali aku sendiri hehehe. Berawal di tahun 2017 mencoba mengikuti
pendaftaran Kelas Inspirasi Sidoarjo sebagai fasilititator. Itupun atas dasar
ikut-ikutan bukan dari lubuk hati terdalam. Sedikit info gaes Kelas Inpsirasi
ada dua jenis relawan. Pertama, relawan fasilitator yang bertugas mengawal
acara sampai menuju Hari Inspirasi. Kedua, relawan pengajar dan relawan
dokumentator mereka yang mengisi kegiatan di sekolah saat Hari Inspirasi selama
sehari.
Berawal dari ketidaktahuan terus jadi relawan kelas
inspirasi. ku harus menyiapkan acara sampai menjelang hari H. Karena aku ada di
divisi media dokumentasi. Tugasku hampir tidak jauh-jauh dari Corel, Photoshop
dan Social media. Tahulah bagian desain-desain gitu bikin timeline dari sebelum
acara dibuka sampai acara selesai terselenggarakan. Sampai rapat berkali-kali
demi mempersiapkan acara luar biasa ini.
Tiba H-1 ku menjadi fasilitator beserta tiga teman
fasilitator yang lain. Mendapatkan sekolah bernama SDN GISIK CEMANDI. Berlokasi
di Desa Sedati ujung timur Sidoarjo. Daerah yang dikelilingi tambak yang tak
kadang kalau musim hujan datang banjir bisa datang seenaknya. Aku pun sendiri
yang tinggal di daerah Sidoarjo tak pernah mengetahui darah Sedati ada yang masih
terpencil. Bisa kusimpulkan bahwa ditengah kehidupan kota yang gemerlapan masih
ada desa terpencil yang memerlukan uluran tangan.
terpilihlah 8 relawan dengan profesi bermacam-macam yang
sudah melalui tahap seleksi. Konon banyak sekali para pekerja professional yang
mengikuti lebih dari satu kali kelas inpirasi. Salah satunya Kak Ayesha
perempuan cantik yang barusan nikah
tahun ini, berprofesi sebagai fashion desainer sudah pernah dua kali
mengikuti kelas Inspirasi. Wah udah bukti dong gengs kalau Kelas Inspirasi bikin kecanduan.
Sebagai fasilitator kami harus melayani para relawan dari
mulai mencarikan penginapan, menjemput relawan yang tersesat sampai tengah
malam. Karena yang ikut KI tidak hanya orang lokal Sidoarjo saja bahkan dari
luar kota sekalipun. Demi terlaksana acara para relawan diharuskan menginap H-1
menuju Hari Inspirasi.
Info ya gaes syarat menjadi relawan pengajar ataupun
dokumentator kelas inspirasi harus rela
cuti sehari. Setiap Chapter Kelas Inspirasi berbeda-beda pelaksanaanya ada yang
hari Senin, Sabtu. Nah kalau di KI SIDOARJO sendiri hari inspirasi dilakukan di
hari Senin. Dengan alasan “Rela nggak mereka meninggalkan pekerjaan sehari demi
menginspirasi sehari?”.
“Cuma sehari aja? Memang berdampak?”. Tujuan dari kelas npirasi memang sesuai dengan tag line “Sehari Mengajar Seumur Hidup Menginspirasi”.
Dengan harapan apa yang disampaikan para pekerja professional bisa memberikan
semangat pada adik-adik di Sekolah Dasar walaupun sehari. Memberikan edukasi
kepada mereka bahwa profesi itu tidak sekedar dokter, pilot, guru, polisi, dan
TNI. Seperti yang selalu di doktrin di sekolah dasar (tepatnya generasiku dulu).
Masih banyak profesi-profesi yang jauh lebih bisa diidam-idamkan dan patut diperhitungkan
misalnya, jurnalis, akuntan, pegawai bank dll.
sumber: camera relawan dokumentator |
Nah anak-anak didaerah terpencil kadang mereka bercita-cita
menjadi dari apa yang dilakukan orang tua atau kalau tidak apa yang dia lihat
sekitar lingkungan tempat tinggal. Karena keterbatasan akan pengetahuan mereka
ditambah akses daerah yang jauh dari perkotaan membuat anak-anak bercita-cita
bisa dikatakan rendahan. Padahal anak-anak Sekolah Dasar tidak lain adalah
generasi penerus bangsa Indonesia di tahun-tahun akan mendatang.
Pernah ada cerita dari salah satu Relawan pengajar yang
mengikuti Kelas Inspirasi Ngawi
“Jika besar nanti kak saya pengen jadi begal Kak”
Wuss tamparan tajam. Masih kecil cita-citanya udah serem.
Setelah ditelusuri ternyata anak ini tinggal di lingkungan keluarga dengan
profesi orang tua sebagai begal. Ya jelas sudah kalau anaknya pasti meniru ulah orang tuanya.
Karena lingkungan terdekat mereka sudah memberikan contoh yang buruk.
Kalian pasti tahu daerah-daerah terpencil yang terisolasi
tak sedikit mengalami kasus sosial diantaranya:
- Nikah muda. Masih kelas 5 SD udah nikah broh trus udah punya anak. Jadinya anak punya anak, terus anaknya disekolahkan di sekolah tempat Ibunya pernah sekolah.
- Begal, didaerah sepi apalagi malam. Wilayah yang kurang mendapat perhatian, infrastruktur tidak memadai membuat profesi begal menjadi menggiurkan. Biasanya begal motor, mobil plat luar kota.
- Putus sekolah sampai SD saja. Hampir masih sering terjadi. Kembali lagi daerah 3T daerah yang penuh tantangan untuk belajar. Kalau benar-benar tekadnya tidak kuat ya siap-siap kepentingan ekonomi dengan bekerja jauh lebih penting daripada menghabisan uang untuk biaya sekolah. (ini kondisi real di kota Pasuruan)
Dari pengalamanku di tahun 2017 kemaren menjadi pengalaman
plus plus yang tidak kudapatkan dibangku kuliah. Dengan begitu harus lebih
bersyukur masih ada orang yang berada dibawah kita dan memerlukan bantuan dari
kita.
Sumber: camera relawan dokumentator |
Walau masih menjadi fasilitator ku ingin cepat-cepat
mendaftar menjadi relawan mengajar agar segera menginspirasi anak-anak pelosok
negeri. Pastinya harus kelarin skripsi dulu biar cepet lulus.
Oke intinya menjadi relawan butuh berjiwa besar tidak
sekadar janji "Pengen deh ikutan”. Seperti kata pak Gubernur Jakarta Anis Baswedan.
“Relawan itu bukan tak bernilai tapi tak ternilai”
Mantul pak Anis.
sumber: camera relawan dokumentator |
HAPPY VOLUNTEER INTERNATIONAL DAY untuk siapapun yang pernah
menjadi relawan. Dan bagi yang belum coba dulu deh siapa tau ketagihan.
Sudah siapkah kamu menjadi RELAWAN?
“Tanyakan pada hati dan pikiranmu”
Sidoarjo, 5 Desember 2018
Mantap mbak... Baca tulisan ini juga menginspirasi saya untuk senantiasa bersyukur dengan segala fasilitas yang ada di sekeliling kita, dengan cara terus berkarya.
BalasHapusMakasih infonya mbak
Wah, keren mbak. Sehari mengajar, seumur hidup menginspirasi. Bisa jadi amal jariyah, ya👍👍
BalasHapusWah, Indonesia juara jadi negara dengan tingkat relawan.
BalasHapusTwo tumbs up untuk semua orang yg tergerak menjadi relawan.
Semoga Indonesia selalu memiliki generasi dengan jiwa sosial tinggi. Aamiin.
Aku pernah denger ttg kelas inspirasi ini & temen2ku banyak yg ikutan juga, seru ya sepertinya, duh jadi pengen ikutan apalagi mengajar itu salah satu passionku
BalasHapusMasyaallah, setuju dengan pernyataannya, jadi cuma sekedar pengin, tapi harus bener2 mau. Selamat Hari Volunteer mba ^^
BalasHapusAku suka bangga aja jika ada pemuda pemudi yang luangkan waktunya untuk jadi relawan atau volunter. Mereka keren.
BalasHapusMenginspirasi bangget ini mb
BalasHapus-Sehari mengajar seumur hidup menginspirasi
-Relawan bukannya tak bernilai tapi tak ternilai 😍
Mantul bangget mb
BalasHapusSungguh pekerjaan yang mulia, memberi ilmu dan motivasi untuk anak-anak di daerah tertinggal. Kepingin juga bisa jadi relawan, walaupun bukan di daerah tertinggal.
Ya Allah, saya baca ini kok mendadak semamgat ya malam-malam begini. Yess yess yess
BalasHapusKeren, Mbak. Saya juga salut dengan para relawan. Semoga pahala kebaikan mengalir untuk mereka
BalasHapusONG serasa menghabiskan waktu muda saya dengan sia-sia deh, tau gitu saya dulu jadi relawan
BalasHapusJadi kangen ikut kelas inspirasi lagii
BalasHapusIya mb emng masih banyakk butuh relawan bgt
Dulu kepikiran kalau g nikah2 jd relawan an
Masya Allah, Keren. Pernah sih jadi relawan, tapi blm pernah ngikut kelas inspirasinya ini. IRT boleh gabung gak, ya? :)
BalasHapusNice sharing, Mbak. Baarakallahu fiik
Bolehh banget
HapusSalut atas segalam dedikasi para relawan dan tim pendukungnya
BalasHapusHwah terima kasih, serasa di kasih ucapan selamat dan apresiasi di hari relawan ini. Kebetulan saya pun belajar menjadi salah satu relawan untuk anak-anak yang rentan putus sekolah, belajar banyak menjadi seorang relawan di sebuah lembaga filantrofi.
BalasHapus